Sukses

Pendekatan dengan Papeda ala Pelatih Anyar Persipura

Pelatih anyar Persipura, Peter Butler, penasaran dengan makanan khas Papua, Papeda.

Jayapura, - Peter Butler bukan sosok asing di pentas sepak bola Indonesia. Pelatih asal Inggris ini pernah beredar cukup lama bersama Persiba Balikpapan. Namun, kini situasinya beda ketika melatih Persipura Jayapura.

Persipura adalah klub pengoleksi gelar terbanyak di kompetisi kasta elite Indonesia (sejak era Liga Indonesia 1995). Total empat gelar diraih Tim Mutiara Hitam, ditambuh gelar kompetisi nonresmi Indonesia Soccer Championship 2016. Jarang ada pelatih asing lama bertahan di sana.

Baca Juga

  • Curahan Hati Boaz Solossa soal Regenerasi di Persipura
  • Alberto Goncalves Resmi Jadi WNI, Sriwijaya FC Gembira
  • Ironi Persib dan Euforia Pedagang di Grup A Piala Presiden 2018

Praktis hanya sosok Jacksen F. Tiago yang awet di Persipura. Ia berkarier di klub kebanggaan masyarakat Papua dalam periode 2008-2014. Sisanya, paling lama semusim nakhoda impor bisa bertahan di klub yang satu ini. Wanderley Jr, Oswaldo Lessa, serta Ivan Kolev, serta Alfredo Vera deretan pelatih asing yang singgah singkat di Persipura.

Karakter unik masyarakat Papua yang tercermin di tim Persipura sulit ditaklukkan. Pelatih harus pintar mengambil hati pemain, jika ingin mendapat respek dari Boaz Solossa dkk.

"Kalau terlalu banyak nuntut dan gaya pendekatannya salah, jangan harap seorang pelatih bisa bertahan lama di sini. Saya warga pendatang asal Ambon, butuh proses juga untuk bisa diterima dengan rekan-rekan setim,"  cerita Ricardo Salampessy, stoper Persipura.

Peter Butler tak ingin berlama-lama bisa beradaptasi dengan kondisi di Papua. Termasuk menyangkut makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari.

Pelatih yang cukup fasih berbahasa Indonesia itu kepincut ingin mencicipi menu makanan tradisional di Papua, Papeda.

Makanan ini berupa bubur sagu khas Papua yang biasanya dicampur sayur dan ikan. Dia sendiri sudah pernah mendengar tentang Papeda namun hingga kini belum pernah mencicipi sama sekali.

Lewat bantuan Media Officer Persipura, Bento Madubun, ia ini akhirnya memahami jika Papeda adalah makanan tradisional.

Peter pun berniat mencicipi meski tahu, tak sedikit pemain atau pelatih asing Persipura yang sama sekali tak bisa memakan makanan tersebut karena rasanya unik. "Saya ingin mencobanya, apalagi setelah mendapat cerita dari Bento Madubun (Media Officer Persipura)," tutur Peter.

Bento menjelaskan bahwa bila ada orang baru tinggal dan bekerja di Papua, mau tak mau akan dipertemukan dengan Papeda, makanan yang nikmat bila dimakan bersama dengan suasana kekeluargaan.

Biasanya masyarakat di Papua akan langsung menerima sosok asing yang mau bareng-bareng makan Papeda. Butler yang ingin diterima keluarga besar Persipura Jayapura dan juga masyarakat Papua ingin mencicipi makanan unik satu ini buat kepentingan berdiplomasi.

"Saya ingin bisa diterima dan bisa bekerja lama di Persipura, yang merupakan salah satu klub besar di Indonesia," papar nakhoda kelahiran  27 Augustus 1966 itu.Â