Liputan6.com, Jakarta - Paige Spiranac membuka pengalaman menyakitkan pada penampilan pertamanya di level profesional. Jadi korban bully dunia maya, pegolf asal Amerika Serikat itu mengaku depresi.
Spiranac, yang memiliki 1,3 follower di Instagram, diundang berpartisipasi pada Dubai Ladies Masters 2016.
Advertisement
Baca Juga
Kesempatan ini seharusnya menjadi pengalaman mengesankan baginya. Namun, momen tersebut justru menjadi mimpi buruk.
Banyak warganet mengirim pesan mengancam di media sosial. Bahkan ada yang berniat membunuhnya.
Mereka menilai Spiranac diberi tempat dalam turnamen karena paras dan bukannya kemampuan. Netizen juga menganggapnya mengeksploitasi seksualitas dalam golf dan menjual tubuhnya.
Hinaan itu membuat Spiranac frustasi. Sosok berusia 24 tahun itu lebih banyak menangis dan menghabiskan waktu di dalam kamar hotel ketimbang berlatih sebelum mengikuti turnamen.
"Saya hanya duduk di kamar mandi dan merasa tidak mau merasakan sakit ini. Saya merasa tidak berdaya, sendirian, dan takut," kata Spiranac, seperti dilansir Daily Mail.
"Aksi bully itu membuat saya mencapai satu titik tidak mau hidup lagi," katanya.
Membantu Korban
Pengalaman tersebut mendorong Spiranac untuk mengikuti kegiatan sosial. Kini dia aktif menjadi duta besar bagi organisasi nirlaba bernama Cyberspace, yang bertujuan memberi pertolongan bagi korban intimidasi dunia maya.
"Banyak orang dari berbagai aspek kehidupan menjadi korban perisakan di dunia maya dan dibiarkan begitu saja," tutur Spiranac.
Saya ingin membantu. Sudah waktunya melakukan perubahan. Lebih baik kita mendukung korban ketimbang membiarkan mereka menghapus media sosial," ujarnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement