Sukses

Tersingkir dari Piala Presiden, Arema Evaluasi Mental dan Taktik

Pelatih Arema FC, Joko Susilo mengakui masih banyak sektor di timnya yang perlu dibenahi.

Liputan6.com, Malang - Arema FC terpaksa angkat kaki lebih awal dari Piala Presiden 2018 lebih cepat. Singo Edan kalah 1-3 dari Sriwijaya FC pada Babak 8 Besar di Stadion Manahan, Solo, Rabu (14/1/2018). Pelatih Arema FC, Joko Susilo mengakui masih banyak sektor di timnya yang perlu dibenahi.

"Evaluasinya tentu banyak yang harus diperbaiki karena ini namanya membangun tim. Tidak seperti yang sudah ada kita lanjutkan. Yang pertama tentu mental, teknik taktik juga harus kita tingkatan," kata pria yang akrab disapa Gethuk tersebut saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/2/2018).

Joko menambahkan, atmosfer Piala Presiden yang cukup ketat turut menambah beban Arema FC. Padahal, kondisi tim Singo Edan masih belum mencapai puncaknya.

Hal itu, kata Joko disebabkan karena para pemain belum padu. Masih ada pemain yang belum mengerti taktik dan instruksi yang diingikannya.

"Bahkan ada pemain yang datangnya baru Januari. Kita harus mengerti kalau kondisinya banyak yang belum mencapai peak. Tapi kita juga mengerti kalau tuntutan di Arema itu besar. Makanya itu jadi sedikit beban," kata Joko.

 

 

2 dari 3 halaman

Evaluasi di Gubernur Kaltim

Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Gugur di Piala Presiden 2018 tidak membuat Arema sepi agenda. Joko mengatakan, pembenahan timnya akan dilakukan sembari menghadapi Piala Gubernur Kaltim.

Piala Gubernur Kaltim 2018 diikuti oleh delapan tim. Selain Arema, turnamen ini diikuti Borneo FC, Mitra Kukar, Madura United, Persebaya, Sriwijaya FC, Barito Putra dan PSM Makassar atau Persiba Balikpapan.

Rencananya, turnamen ini berlangsung di Samarinda dan Balikpapan pada 18 Februari hingga 28 Februari 2018. "Ini bagian dari evaluasi. Kekurangan pemain saat kemarin kita akan lihat di Piala Gubernur Kaltim," ujar Joko.

3 dari 3 halaman

Belum Pikirkan Pemain Baru

Di sisi lain, terkait wacana penambahan pemain, Joko mengaku belum terlalu memikirkannya. Menurut Joko, akan lebih baik jika ia bisa memaksimalkan dulu skuat yang ada saat ini.

"Di pertengahan mungkin saja ada. Namun itu bukan hal yang urgen. Yang jelas kini teknik, dan taktik itu yang harus dibenahi," ujar Joko.