Sukses

Pengamat Jagokan Rossi Juara Dunia MotoGP 2018

Rossi tidak bisa dilepas dari label favorit calon juara dunia MotoGP 2018.

Liputan6.com, Milan - Pada 16 Februari 2018, Valentino Rossi akan berulang tahun ke-39. Usia yang sudah tidak muda lagi bagi seorang pembalap fenomenal di MotoGP. Namun demikian, belum ada tanda-tanda joki tim MOvistar Yamaha bakal mengumumkan pensiun.

Loyalitasnya terhadap dunia balap motor membuat sejumlah kalangan kagum dengan sosok Rossi. Sebab, dia masih terlihat kompetitif menunggangi kuda besi M1 Yamaha di MotoGP.

Pengamat sekaligus komentator MotoGP Guido Meda menyatakan Rossi masih memiliki keinginan yang besar untuk menghibur penonton. Profesionalisme dan kualitasnya pantas dijadikan teladan bagi pembalap junior.

Sekali menang dari enam kali berada di podium musim lalu dalah sebuah prestasi tersendiri buat Rossi. Tak pelak, catatan itu membuat namanya seringkali disebut sebagai favorit juara, termasuk di tahun ini.

"Valentino selalu mengejutkanku. Tahun lalu, pada usia 38, dengan kesulitan teknis dia masih bisa membawa pulang kemenangan dan beberapa podium. Dia adalah pembalap yang bekerja lebih dari yang lain untuk mengajukan setiap detailnya," kata Meda seperti dikutip dari Motograndprix, Minggu (9/2/2018).

"Valentino memiliki keinginan yang besar dan ini membuatnya kompetitif. Dia pantas dijadikan sebagai teladan, sehingga tidak bisa dilepas dari label favorit juara," tambahnya soal peluang Rossi di MotoGP 2018.

2 dari 2 halaman

Cerdik

Selain memuji profesionalisme Rossi di dunia balap motor, Meda juga mengomentari kecerdikan juara dunia tujuh kali MotoGP itu dalam mengembangkan akademi balap. Menurutnya, keberadaan akademi balap VR46 setidaknya dapat mengikis dominasi Spanyol di kejuaraan grand prix.

"Ini adalah momen kebangkitan besar yang bertentangan dengan masa krisis yang telah membuat kita menderita dominasi Spanyol. Yang menarik adalah mengembangkan akademi seperti Valentino Rossi. Dia telah berhasil menemukan bakat dan mendukung mereka dengan sarana yang dibutuhkan," ujar Meda.

Sudah banyak pembalap muda Italia yang berhasil unjuk kebolehan di lintasan balap motor. Sebut saja Franco Morbidelli, jawara Moto2 musim lalu itu sering disebut sebagai calon kuat pengganti Rossi.

Apalagi Morbidelli kini sudah naik kelas dan bakal berada di lintasan bersama mentornya tersebut di MotoGP tahun ini. "Akan menjadi tidak adil untuk meminta Franco gagal di tahun pertama MotoGP. Kami harus memberinya waktu untuk pertumbuhan yang progresif dan setelah setahun kemudian kita akan melihat pembalap yang lengkap," tukas Meda.

(David Permana)