Sukses

RD: Satu-satunya Kesalahan Sriwijaya FC, Tidak Bisa Mencetak Gol

Sriwijaya FC hanya bermain imbang 0-0 lawan Bali United di semifinal pertama Piala Presiden 2018.

Liputan6.com, Palembang - Sriwijaya FC gagal memenuhi ambisinya meraih kemenangan kandang lawan Bali United di semifinal pertama Piala Presiden 2018. Bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (11/2/2018) skuad berjuluk Laskar Womng Kito itu ditahan 0-0.

Kendati begitu, pelatih Rahmad Darmawan tetap mengapresiasi kerja keras anak asuhnya di semifinal pertama Piala Presiden ini. Menurut pelatih asal Metro, Lampung itu pasukan Sriwijaya FC bermain bagus.

Hanya saja, Rahmad menyayangkan pasukannya tak bisa mencetak gol gawang. "Tidak ada satu kesalahan yang dibuat anak-anak di lapangan kecuali tidak bisa mencetak gol ke gawang lawan," ujar pelatih yang akrab disapa RD itu.

Permainan negatif football yang dilakukan Serdadu Tridatu itu ternyata berjalan sukses membuat Sriwijaya FC mati kutu. "Sejak awal, memang saya katakan pertandingan ini tidak mudah. Tapi, motivasi kita sangat tinggi bahkan kita tidak berikan mereka peluang," ujar Rahmad lagi.

Meski tidak ada gol tercipta di pertandingan ini namun hal itu bisa dianggap modal berharga bagi skuad besutan Widodo C Putro itu di semifinal kedua Piala Presiden, saat dijamu Bali United di Stadion I Kapten Wayan Dipta, 14 Februari. 

2 dari 3 halaman

Berbagai Cara

Rahmad menyebut, mereka sudah mengupayakan berbagai cara untuk membongkar pertahanan lawan. Berbagai varian serangan pun dilancarkan langsung ke jantung pertahanan Bali United.

Dia juga sempat menginstruksikan pasukannya untuk memainkan bola-bola pendek, panjang, dan kombinasi crossing. Namun, tetap saja tak berhasil.

 

3 dari 3 halaman

Fokus Keseimbangan

Rahmad menyebut, di laga kedua mereka akan fokus kepada keseimbangan permainan. Sebab, Bali United dipastikan akan berusaha mengambil kendali permainan.

"Dalam sepakbola yang kita bangun adalah menjaga keseimbangan, di leg kedua nanti fokus kita tetap pada keseimbangan tim dari menyerang ke bertahan meski ada sedikit perubahan strategi," ujar Rahmad.

(Indra Pratesta)