Sukses

5 Pelatih Kelas Dunia yang Paling Sering Dipecat

Pelatih-pelatih ini paling sering dipecat, siapa saja mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Pada sepak bola modern, semua kinerja pelatih dinilai dari cara instan. Secepat apa Anda memberi hasil, itu akan jadi penentu karier pelatih di sebuah klub.

Tak mudah mengelola beberapa klub top Eropa, seperti Chelsea, Manchester United, Barcelona dan Real Madrid. Nama-nama klub tersebut boleh dibilang jadi yang paling sering memecat pelatihnya dalam kurun lima tahun terakhir.

Bagi pelatih, pemecatan lebih banyak karena dianggap gagal menghadirkan gelar, lolos ke Liga Champions, atau malah degradasi. Ada juga masalah ruang ganti yang cukup berperan.

Berikut ada lima pelatih kelas dunia yang sebenarnya cukup sukses tapi paling sering dipecat dikutip dari Sportskeeda:

 

 

 

 

 

2 dari 6 halaman

5. Steve McClaren - 5 kali

Steve McLaren (FRANCISCO LEONG / AFP)

Steve McClaren memulai karier kepelatihannya di Derby County pada 1995. Dia pindah ke Manchester United pada 1999 dan kemudian ke timnas Inggris tahun 2000 sebagai asisten manajer.

McClaren kemudian ditunjuk sebagai pelatih Middlesbrough pada 2001 dan kemudian untuk Inggris tahun 2006. Namun, dia dipecat saat Inggris gagal lolos ke UEFA Euro 2008. Dia lantas tangani Twente selama 2 tahun sebelum pindah ke VfL Wolfsburg. Dia dipecat oleh Wolfsburg di tahun 2011, karena hasil yang buruk.

Setelah beberapa tugas singkat dengan Nottingham Forest dan Twente, dia mendarat kembali di Derby County. Derby County lantas memecatnya pada tahun 2015. McClaren kemudian menghadapi pemecatan di Newcastle United dan untuk kedua kalinya, di Derby County.

Saat ini dia menjadi konsultan pelatih di Maccabi Tel Aviv. Keberhasilan terbesar karier kepelatihannya datang pada 2010 saat ia memimpin FC Twente rebut gelar Eredivisie.

3 dari 6 halaman

4. Pepe Mel - 5 kali

Pepe Mel (AFP)

Pepe Mel memulai karier kepelatihannya bersama Coslada di Spanyol. Namun, tugas pelatih kepala pertamanya datang pada 2001 di Klub Spanyol, Tenerife dan terdegradasi. Dia mengelola klub divisi dua seperti Getafe, Alaves, dan Polideportivo Ejido.

Pemecatan pertama kariernya datang di Polideportivo Ejido. Dia pindah ke Rayo Vallecano tahun 2006 namun kemudian dipecat pada 2010. Dia lantas tangani Betis selama tiga tahun sebelum pindah ke Premier League bersama West Bromwich Albion pada 2014 namun dipecat dalam waktu 5 bulan.

Dia kembali ke Spanyol tapi keberuntungannya tidak berubah. Dua tugas kepelatihan berikutnya berakhir dengan cepat bersama Betis dan Deportivo La Coruna masing-masing pada 2016 dan 2017. Pelatih Spanyol tersebut saat ini menganggur.

4 dari 6 halaman

3. Sam Allardyce - 5 kali

Manajer Crystal Palace asal Inggris, Sam Allardyce. (AFP/Glyn Kirk)

Sam Allardyce hampir menyelesaikan 30 tahun kariernya sebagai pelatih sepak bola. Dia berhasil bersama beberapa tim top Inggris seperti Newcastle United, Blackburn Rovers, Sunderland, Bolton Wanderers, West Ham United, dan timnas Inggris.

Allardyce dipekerjakan sebagai pelatih pemain di West Bromwich Albion pada Februari 1989 namun kemudian dipecat pada 1991. Dia lantas menyebrang ke Blackpool dari 1994 sampai 1996 dan dipecat pada akhir musim 1995-96.

Dia lantas tangani Bolton selama 7 tahun dan kemudian pindah ke Newcastle kemudian dipecat dalam waktu 7 bulan. Big Sam pindah ke Blackburn Rovers pada 2008 dan dipecat pada 2010 dan kemudian mengalami hal serupa bersama West Ham United pada 2015.

Kariernya sebagai pelatih Inggris tak kalah mengejutkan. Status pelatih timnas itu hanya bertahan 67 hari, menyusul tuduhan miring.

5 dari 6 halaman

2. Roy Hodgson - 5 kali

Roy Hodgson. (AFP/Paul Ellis)

Roy Hodgson merupakan salah satu pelatih paling lama berkarier di sepak bola. Dia memulai karier kepelatihannya di Halmstads pada 1976 dan telah mengelola lebih dari 20 tim dalam 42 tahun sebagai pelatih. Terlepas dari kesuksesan di Malmö, Hodgson sejauh ini gagal meraih trofi liga dengan tim papan atas manapun.

Dia tercatat pernah komandoi beberapa klub terbesar seperti Inter Milan, Blackburn Rovers, Udinese, dan Liverpool. Hodgson juga telah mengelola beberapa tim nasional seperti Swiss, Finlandia, Inggris, dan Uni Emirat Arab. Dia tidak pernah berhasil tinggal di klub selama lebih dari 4 tahun dan telah dipecat lima kali dalam kariernya.

Pemecatan pertamanya datang pada tahun 1998 ketika bersama Blackburn Rovers. Dia kehilangan pekerjaannya di Udinese pada 2001 dan dipecat oleh Finlandia tahun 2007 karena hasil yang buruk. Pada 2010, Liverpool memecatnya setelah hanya satu musim dan 2016, dia dipecat dari peran pelatih Inggris.

6 dari 6 halaman

1. Claudio Ranieri - 8 kali

Ekspresi pelatih Leicester City, Claudio Ranieri(Nick Potts/PA via AP)

Claudio Ranieri telah menjadi pelatih beberapa klub besar Eropa seperti Napoli, Valencia, Atletico Madrid, Chelsea, Roma, Juventus, Inter Milan, dan Monaco dalam 31 tahun kariernya. Pelatih asal Italia itu telah memenangkan gelar liga papan atas hanya satu kali dalam kariernya yang panjang dan telah dipecat dalam 8 kesempatan.

Ranieri memulai karier manajerialnya pada 1987 di Campania Puteolana, sebuah klub kecil di Italia. Dia kemudian pindah ke Cagliari pada 1988 dan mulai menarik minat klub lain. Dia lantas bergabung dengan Napoli tahun 1991 namun dipecat dua tahun setelahnya. Chelsea memecatnya pada 2004 setelah masa jabatan empat tahun tanpa gelar.

Dia juga dipecat oleh Valencia, Juventus, dan Inter Milan pada 2005, 2009, serta 2012. Ranieri lantas dipecat oleh Monaco pada 2014 saat cuma jadi runner-up di Ligue 1.

Pelatih 66 tahun tersebut lantas dipecat oleh Yunani hanya dalam waktu 5 bulan. Pada 2015, dia mendarat di Premier League dan bawa Leicester City rebut gelar liga tahun 2016 namun dipecat semusim setelahnya.

Eka Setiawan