Sukses

Gelandang PSG Kecewa Timnya Kebobolan dalam Waktu 3 Menit

Situasi berbalik setelah pelatih Real Madrid memasukkan Bale dan Asensio.

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid menang 3-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (14/2/2018) waktu setempat.

Real Madrid sempat tertinggal setelah Adrien Rabiot berhasil menjebol gawang Keylor Navas pada menit 33. Namun, Los Blancos mampu membalikkan keadaan melalui Cristiano Ronaldo, yang mencetak dua gol dan Marcelo satu gol.

Usai pertandingan, gelandang PSG, Marco Verratti, mengomentari timnya yang kebobolan dua kali selama tujuh menit terakhir.

"Saya pikir 1-1 itu adil untuk babak pertama. Setelah istirahat, saya pikir kami pantas menang, tapi kami kalah 1-3," kata Verratti.

"Kami masih memiliki kesempatan bagus, dan kami harus memiliki kepercayaan diri di kandang," ujarnya. "Kami kecewa, tapi masih ada pertandingan lain yang akan datang."

Pada laga itu, terutama di babak kedua, PSG sempat mengendalikan permainan. Namun, situasi berubah setelah pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memasukkan Gareth Bale, Marco Asensio, dan Lucas Vazquez.

Perubahan tersebut terbukti ampuh setelah Ronaldo membawa Real Madrid unggul 2-1. Setelah itu, Marcelo menambahkan kemenangan tiga menit ketiga kemudian.

2 dari 3 halaman

Hengkang ke Barcelona

Pada bagian lain, Verratti sempat ditanya tentang rumor soal kepindahannya ke Barcelona. Namun, ia seperti enggan menjawabnya.

Verratti mengatakan bahwa dia bisa saja dijual PSG. Tapi, dia menolak dihubungkan dengan pemimpin La Liga Barcelona.

"Barcelona? Saya tidak tahu, saya bahagia di sini di Paris," katanya.

"Saya percaya pada proyek ini dan saya berharap bisa tinggal lama di sini. Mungkin PSG akan menjual saya tapi mari kita lihat."

3 dari 3 halaman

Nyaris Gabung

Verratti sebenarnya hampir bergabung dengan Barca, setelah mantan agennya Donato Di Campli menggambarkan pemain internasional Italia itu sebagai "tahanan" di PSG.

Pemain berusia 25 tahun itu akhirnya meminta maaf, dan sejak saat itu ia membantu PSG memimpin klasemen Ligue 1, meski rumor bahwa kepindahan ke Spanyol tetap ada.