Sukses

3 Pemain Kunci Bali United di Final Piala Presiden

Bali United berhadapan dengan Persija di final Piala Presiden 2018.

Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan Bali United melaju ke babak final Piala Presiden 2018 tidak lepas dari peran para pemain pilar. Mereka menjadi kunci kesuksesan tim berjuluk Serdadu Tridatu ini sepanjang turnamen pramusim.

Bali United mengarungi Piala Presiden dengan konsentrasi terbagi dua. Pasalnya, Serdadu Tridatu harus bermain di babak kualifikasi Liga Champions Asia.

Nahas untuk armada Hans-Peter Schaller. Bali United tersingkir dari babak kualifikasi kedua melawan Chiangrai United.

Setelah tergusur, bukan berarti fokus Serdadu Tridatu kembali utuh. Sebab, Bali United harus bertanding di Piala AFC 2018, yang merupakan turnamen strata kedua di Asia.

Meski begitu, kekuatan Bali United tidak melemah. Mereka justru superior di babak penyisihan Grup D Piala Presiden.

Fadil Sausu dan kawan-kawan tidak terkalahkan selama babak penyisihan. Bali United mencatatkan torehan sempurna dengan tiga kemenangan.

Di babak delapan besar, Bali United menang lewat babak adu penalti dari Madura United. Sriwijaya FC pun dikandaskannya lewat pertarungan dua leg.

Kini, Bali United menatap babak final. Serdadu Tridatu bakal menghadapi Persija Jakarta pada Sabtu (17/2/2018).

Perjuangan Bali United untuk melangkah ke babak final tidaklah mudah. Berikut tiga pilar Serdadu Tridatu untuk final Piala Presiden 2018:

2 dari 4 halaman

Stefano Lilipaly

Keran gol Stefano Lilipaly tersendat di angka lima. Gelandang Bali United ini sempat merajai daftar pencetak gol terbanyak sebelum disalip penyerang Persija, Marko Simic.

Lilipaly membuka partai pertama Bali United dengan manis. Menghadapi Borneo FC, pemain berusia 28 tahun tersebut membukukan hattrick kendati bermain sebagai pemain pengganti.

Gol-gol Lilipaly yang lain datang saat melawan Persija di babak penyisihan dan Madura United di fase delapan besar. Memasuki babak semifinal, Lilipaly kehilangan ketajamannya. Dari dua partai melawan Sriwijaya FC, pemain naturalisasi ini nihil menciptakan gol.

Namun di babak final, Lilipaly bakal memainkan peran penting untuk Bali United, mengingat ia pernah mengekor gawang Persija dan termotivasi untuk mengejar perolehan gol Simic.

3 dari 4 halaman

Ilija Spasojevic

Ketajaman Ilija Spasojevic belum terlihat di Piala Presiden. Dari lima pertandingan yang dijalaninya, penyerang Bali United ini baru melesakkan sebiji gol.

Spaso, karibnya disapa, digadang-gadang akan menjadi mesin gol baru Bali United sepeninggal top scorer di musim lalu, Sylvano Comvalius yang hijrah ke Thailand. Namun baru di turnamen pramusin, performa Spaso telah melempem.

Akan tetapi, Spaso punya rekam jejak bagus menghadapi Persija. Penyerang naturalisasi ini menyumbang satu gol tatkala Bali United menang 3-2 atas tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut di babak penyisihan.

Spaso akan menjadi andalan utama Bali United untuk memberikan ancaman kepada lini pertahanan Persija. Sebab, Serdadu Tridatu tidak akan diperkuat Irfan Bachdim. Penyerang berusia 29 tahun itu belum menunjukkan tanda-tanda pulih setelah mengalami cedera pergelangan kaki.

4 dari 4 halaman

Nick van der Velden

Nick van der Velden bagaikan komposer lini tengah Bali United. Peran gelandang asal Belanda tersebut mulai berubah di tahun keduanya bersama Serdadu Tridatu.

Sejak Piala Presiden bergulir, Nick menjadi jenderal lapangan tengah Bali United. Pelatih Hans-Peter Schaller menggeser posisinya yang awalnya merupakan gelandang serang, menjadi deep-lying playmaker.

Kualitas Nick tidak terlalu menojol di musim lalu. Sebab, pemain berusia 36 tahun tersebut ditaruh sebagai gelandang sayap kiri untuk mengakomodasi peran Stefano Lilipaly.

Alih-alih tidak cocok di peran barunya, Nick malah nyaman menjadi pemain penghubung lini belakang ke depan. Jebolan Liga Belanda ini memainkan peran penting dalam distribusi bola ke depan.

Perannya mirip Andrea Pirlo di Milan. Kalau di Indonesia, ia bermain seperti Gustavo Lopez sewaktu masih membela Arema FC.