Sukses

11 Pemain yang Seharusnya Tak Dijual Chelsea: Ada Juan Mata dan De Bruyne

Chelsea membuang 11 pemain ini, termasuk Juan Mata dan Kevin De Bruyne.

Jakarta - Chelsea menggeliat ketika orang kaya dari Rusia, Roman Abramovich, menjadi pengelola utama tim asal kota London tersebut. Chelsea menjadi tim raksasa di Inggris, sekaligus mendadak agresif dalam mendatangkan pemain bintang.

Baca Juga

  • Chelsea Dapat Kabar Baik Jelang Laga Kontra Barcelona
  • Kemenangan Besar Chelsea Malah Bikin Pusing Conte
  • Playmaker Inter Milan Nyaris Gabung Chelsea

Sikap Roman Abraomovich yang doyan membeli pemain berlabel bintang mendatangkan konsekuensi. Satu di antara yang terlihat adalah semakin ketatnya persaingan berebut posisi di tim inti alias starting eleven reguler.

Banyak pemain bintang menjadi korban. Terakhir, nama Michy Batshuayi, yang sempat digembar-gemborkan bakal menjadi striker masa depan Chelsea, harus terpental. Chelsea mengirim Michy Batshuayi ke Borussia Dortmund.

Padahal, kualitas permainan Michy Batshuayi tak bisa dianggap remeh. Buktinya, ia sudah mengoleksi lima gol dari tiga pertandingan bersama Dortmund. Walhasil, Chelsea semakin dikenal sebagai pemain yang seringkali tak sanggup membaca potensi pemain, sekaligus selalu ada korban ketika banyak pemain berkualitas yang bergabung.

Berikut ini sebelas pemain berkualitas yang seharusnya tak dilepas Chelsea, setidaknya bisa menjawab segala kekurangan The Blues musim ini. Ke-11 pemain di bawah ini berdasar formasi 4-3-3:

 

2 dari 12 halaman

Petr Cech (Kiper)

Sosoknya memiliki kharisma tersendiri. Fans Chelsea menyebut Cech tak bisa digantikan dengan kiper lain, termasuk Thibaut Courtois. Hal yang terbukti, karena saat bersama Arsenal, Cech masih tampil bagus. Tak heran jika Chelsea masih merindukan kiper sekelas Cech.

Satu di antara konsideran tersebut adalah kesulitan Chelsea mencari kiper berkualitas tinggi. Saat musim terakhir bersama Chelsea, Cech mampu mencatat 16 clean sheets, sejajara dengan kiper Manchester United, David De Gea.

 

3 dari 12 halaman

Glen Johnson (Bek Kanan)

Glen Johnson membela Timnas Inggris dalam 51 pertandingan, dan seolah tak masuk akal jika bek sekelasnya tak bisa mendapat tempat di tim utama. Namun, itulah yang terjadi saat bek kanan tersebut berada di Chelsea.

Ia hanya merasakan 41 pertandingan dalam periode 2003 - 2008. Glen Johnson kalah bersaing dengan Paulo Ferreira. Padahal, secara kualitas dan pengalaman, Glen Johnson punya segalanya. Beberapa media di Inggris menyebut, penampilannya tergolong dinamis dan tak selalu berada di area full-back kanan. Akhirnya, ia hengkang ke Portsmouth.

 

4 dari 12 halaman

Ricardo Carvalho (Bek Tengah)

Ricardo Carvalho sempat menjadi 'korban', dan kepergian bek berkebangsaan Portugal tersebut membuat banyak fans terkejut. Saat Carvalho bergabung lagi bersama Mourinho di Real Madrid, penampilannya membuat Chelsea menyesal.

Chelsea seolah tak sanggup memanfaatkan karakter Ricardo Carvalho yang keras. Setelah tiga tahun di Madrid, ia bergabung dengan AS Monaco selama 3 tahun.

 

5 dari 12 halaman

Nathan Ake (Bek Tengah)

Pada dua musim terakhir, nama Nathan Ake menjadi perbincangan. Banyak pihak menganggap Chelsea salah besar melepas Nathan Ake, sosok yang bakal menggantikan peran John Terry.

Sayang, kini sudah terlambat. Karakter Nathan Ake memiliki perpaduan David Luiz dan JT. Potensi pemain berambut gimbal tersebut tergolong besar. Bagaimana tidak, ia terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik musim 2015-2016.

Nathan Ake mendapatkan apresiasi tersebut saat berstatus pemain Chelsea yang dipinjamkan ke Watford. Kini, Nathan Ake sudah berkostum Bournemouth, dan menjadi benteng tangguh. Chelsea dianggap kurang tepat, karena Nathan Ake masih berusia 22 tahun.

 

6 dari 12 halaman

Filipe Luis (Bek Kiri)

Filipe Luis datang ke Chelsea setelah tampil menawan bersama Atletico Madrid, termasuk menjadi kekuatan inti kala Los Rojiblancos menjadi jawara La Liga pada 2014. Sayang, keberadaan Luis seolah tak maksimal di The Blues.

Akhirnya, Filipe Luis memutuskan kembali ke Atletico Madrid pada 2015. Keputusan yang tepat, karena bersama Diego Simeone, ia membawa Atletico Madrid memiliki performa menawan, termasuk melangkah ke final Liga Champions 2016.

 

7 dari 12 halaman

Oriel Romeu (Gelandang Bertahan)

Oriel Romeu datang ke Chelsea dengan reputasi bagus dari Barcelona. Namun, semuanya seperti tak berbekas di Chelsea. Oriel Romeu tak sanggup, setidaknya dianggap, bersaing dengan deretan pemain lain, sehingga tak mampu berkontribusi maksimal.

Lantas, Chelsea menjual Oriel Romeu tersebut ke Southampton dengan nilai transfer hanya 5 juta pounds atau sekitar Rp90 miliar. Bersama The Saint, Oriel Romeu tampil menawan sepanjang 3 musim terakhir. Ia mampu memunculkan kreativitas dan membuat solid lini tengah Southampton.

Oriel Romeu memiliki masa depan cerah, termasuk usianya yang baru menginjak angka 26 tahun.

 

8 dari 12 halaman

Nemanja Matic (Gelandang Bertahan)

Manajer Chelsea, Antonio Conte mengejutkan publik, terutama fans Chelsea, kala melepas Nemanja Matic ke musuh besar mereka, Manchester United. Sebuah keputusan yang dianggap fatal, karena ternyata sang pengganti, Danny Drinkwater dan Tiemoue Bakayoko, seolah tak sekelas.

Nemanja Matic menjadi senjata utama Chelsea di area tengah, terutama kala memerankan sebagai gelandang pivot. Nemanja Matic tampil memukau kala bekerja sama dengan N'Golo Konte.

 

9 dari 12 halaman

Kevin De Bruyne (Gelandang Serang)

Satu di antara keputusan buruk Jose Mourinho kala menukangi Chelsea adalah menjual Kevin De Bruyne. Sebuah insting yang tak berjalan bagus, karena ternyata sang gelandang justru tampil menawan.

Saat berkostum Manchester City, Kevin De Bruyne mendapat pujian dari Pep Guardiola, yakni sejajar dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Musim ini, Kevin De Bruyne sudah mengoleksi 14 assist, dan berpotensi menyamai atau melebihi catatan tertinggi Thierry Henry (20 assist).

 

10 dari 12 halaman

Mohamed Salah (Penyerang Sayap)

Mohamed Salah menjadi pukulan telak bagi Chelsea. Keputusan melepas Salah seolah menjadi senjata makan tuan. Bagaimana tidak, Salah justru bersinar ketika dibuang ke Fiorentina dan AS Roma.

Kini, Salah menjadi satu di antara bintang utama Premier League 2017-2018. Beberapa pihak menilai, penampilan Salah mengingatkan mereka kepada gaya bermain Lionel Messi.

 

11 dari 12 halaman

Romelu Lukaku (Penyerang Tengah)

Romelu Lukaku belum konsisten bersama Manchester United musim ini. Namun, ia mampu menunjukkan diri sebagai penyerang tajam. Pada awal musim ini, ia sempat mencetak 10 gol dalam 9 pertandingan, sekaligus memecahkan rekor Sir Bobby Charlton.

Romelu Lukaku pernah menjadi bagian dari keluarga besar Chelsea setelah mencetak 33 gol bersama Anderlecht dalam kurun waktu tiga tahun. Sayang, Lukaku tak maksimal di Chelsea.

 

12 dari 12 halaman

Juan Mata (Penyerang Sayap)

Ia menjadi satu di antara pemain yang mendapatkan perlakuan tak adil dari Jose Mourinho, saat menukangi Chelsea. Mata adalah pemain terbaik Chelsea pada 2012-2013 dan sederet penghargaan lain.

Sayang, pada musim berikutnya Mata tak mendapat tempat, dan langsung dilego ke Manchester United pada bursa transfer musim dingin. Kini, Juan Mata menjadi satu di antara ornamen penting bagi permainan Manchester United. Sepertinya, Mourinho tak ingin mengulangi kesalahannya, dan membuat Mata memiliki fungsi lebih di area penyerangan Manchester United, baik di liga domestik maupun Liga Champions.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini