Sukses

Jadi Buruan Klub Raksasa Eropa, Ini Rahasia Kiper AS Roma

Allison menjadi andalan AS Roma musim ini.

Liputan6.com, Roma - Nama kiper AS Roma, Alisson Becker kini tengah melambung tinggi. Dalam beberapa pekan terakhir, ia kerap dikaitkan dengan klub-klub raksasa Eropa, seperti Liverpool, Real Madrid, dan Paris Saint Germain.

Media-media di Italia melaporkan kalau kiper Timnas Brasil itu dibanderol tak kurang dari 70 juta euro atau sekitar Rp 1,18 trilun.

Alisson menjadi sorotan karena penampilan gemilangnya musim ini. Dalam 24 penampilan di Serie A, Alisson mampu mencatatkan 10 pertandingan tanpa kebobolan, dan melakukan penyelamatan sebanyak 75 kali.

Tak cuma itu, di Liga Champions, ia juga tidak kebobolan di tiga pertandingan di babak penyisihan grup.

Ini adalah musim kedua Alisson membela AS Roma. Di musim pertamanya, ia hanya menjadi kiper cadangan, di bawah bayang-bayang Wojciech Szczesny. Ia tak sekalipun dimainkan di Serie A, dan hanya dipakai di ajang Liga Europa dan Coppa Italia.

“Saya bekerja keras di dalam latihan dan belajar banyak dari kiper hebat seperti Szczesny. Saat tiba di AS Roma, saya sudah siap menjadi pemain sepak bola, tapi sekarang saya siap menjadi pemain sepak bola Italia,” ujar Alisson kepada Sportsweek.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Jago Penalti

Salah satu kemampuan spesial Alisson adalah menggagalkan penalti lawan. Musim ini ia sudah membuktikannya saat melawan SPAL, 1 Desember 2017 lalu. Dalam pertandingan itu ia memblok tendangan Federico Viviano, sehingga AS Roma menang 3-1.

“Kita merasa sendirian ketika menghadapi penalti. Saya belajar bagaimana pemain lawan menendang dan mencoba mengingat apa yang saya lihat. Penyelamatan penalti terbaik yang pernah saya lakukan adalah ketika melawan Palmeiras (sewaktu masih membela Internacional) di Piala Liga. Saat itu pemain Paraguay, Lucas Barrios yang mengambil. Skor jadi 0-0. Ketika saya menggagalkan penalti itu, saya merasa seperti seluruh isi stadion terdiam,” katanya.

Alisson sendiri mengaku mampu mengeksekusi penalti layaknya pemain di posisi lain.

“Namun saya memilih membiarkan pemain lain yang menendang. Saya tak mau serakah di lapangan. Saya punya kesenangan tersendiri, karena kerja saya adalah sesuatu yang saya cintai. Sepak bola adalah soal detail. Kita bekerja untuk mencapai kesempurnaan,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Dijuluki Kiper Ganteng

 Di Brasil, nama Alisson juga hangat diperbincangkan. Di negara penghasil pemain top-top dunia itu, ia dijuluki ‘O Goleiro Gato’, yang berarti kiper ganteng. Karena kegantengannya, sang istri bahkan harus bersikap protektif terhadapnya.

“Waktu itu kami baru memenangkan gelar di Brasil dan kami makan di restoran untuk merayakannya bersama rekan-rekan setim dan keluarga mereka. Di luar, ada banyak fans dan beberapa cewek memegang bokong saya. Istri saya lalu menepis tangan mereka semua,” kata Alisson.

Tak cuma tangguh menjaga gawang, Alisson ternyata juga mampu belajar bahasa Italia dengan cepat, yang akhirnya membuat fans AS Roma terkagum-kagum.

“Di acara bincang-bincang di Brasil, saat saya baru saja meneken kontrak dengan Roma, pembawa acaranya bertanya pada saya apakah saya sudah belajar kata-kata kutukan dalam bahasa Italia. Lalu saya ucapkan beberapa hal buruk tanpa menyadari betapa buruknya bahasa saya. Begitu saya tahu, itu sudah terlambat,” ujarnya.

Alisson saat ini menjadi kiper nomor satu Timnas Brasil. Ia mampu mengalahkan kiper Manchester City, Ederson Moraes dalam memperebutkan kepercayaan pelatih Tim Samba, Tite. Gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia akan menjadi ajang pembuktian kualitas Alisson kepada seluruh dunia. (Abul Muamar)