Jakarta - Dua legenda NBA, Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal, satu di antara duo yang paling dominan di lapangan NBA dan sampai sekarang belum ada gantinya. Namun, mereka memiliki hubungan yang mungkin paling rumit sepanjang sejarah NBA.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kebersamaan tak berlangsung panjang karena berselisih tajam. Meskipun demikian, kedua legenda NBA tersebut berhasil merengkuh tiga gelar juara NBA secara beruntun (2000-2001) dan mencatatkan dominasi yang panjang bersama LA Lakers.
Permusuhan tersebut membuat kedua pemain berpisah. O'Neal dijual ke Miami Heat pada 2004. Bryant tetap bertahan hingga pensiun di Lakers.
Setelah sekian tahun berlalu, perselisihan di antara dua mantan pebasket hebat tersebut mereda.
Pada Sabtu (17/2/2018) malam, kedua legenda tersebut bertemu di segmen TNT pada All-Star Weekend. O'Neal bertugas mewawancarai Bryant. Banyak momen menarik sepanjang percakapan tersebut.
Kedua pemain berusaha berekonsiliasi dan menepiskan perbedaan yang membentang. Apa saja yang mereka perbincangkan?
Berikut ini empat momen menarik sepanjang perbincangan dua legenda NBA, Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal, seperti dilansir SB Nation, Minggu (18/2/2018):
Kobe Bryant Sempat Ingin Pindah ke Bulls karena Shaq
Shaq ingin mendapat perpanjangan kontrak dari Lakers sebelum dilepas ke Miami Heat. Namun, perselisihan antara dirinya dan Bryant kian besar. Bryant bahkan berniat meminta dilepas ke Bulls jika Lakers memperpanjang kontrak Shaq.
O’Neal: "Jadi benar, kamu ingin pergi ke Bulls?"
Bryant: "Ya. Itu tertulis di ESPN, saya rasa di majalah ESPN. Mereka memeberikan pertanyaan kepadamu tentang saya dan Penny (Hardway). Kamu bilang sebenarnya sama. Saya melihat itu dan berkata, 'Oh tidak, kami tidak (sama)."
O’Neal: "Saya rasa kamu mengambil cara yang salah karena percakapan yang salah itu dan seluruh hal-hal yang buruk."
Bryant: "Mungkin saya melakukannya dan menggunakan itu sebagai motivasi juga."
Itu menjadi satu di antara rumor yang kurang bergema. Namun, akhirnya lebih memilih melepas O'Neal dan cerita selanjutnya telah menjadi sejarah. Namun, jika Bryant benar-benar dijual pada periode puncaknya maka itu jadi momen yang sangat luar biasa.
Advertisement
Shaq Akui Bersalah hingga Hubungannya dengan Bryant Retak
Setelah berselisih, selalu ada momen berefleksi, dengan melihat ke belakang dan mencari tahu apa yang salah. Shaq menemukan momen tersebut, tepatnya saat All-Star 2009. Saat itu, kedua pemain memenangi gelar Most Valuable Player secara bersamaan.
"Kamu memberikan trofi itu kepada Shareef (putra Shaq). Dan saya bilang pada diri sendiri, betapa beruntungnya saya memenangi tiga dari empat trofi NBA bersama pria ini," kata O'Neal.
"Tapi saya malah melontarkan sumpah serapah kepada pria ini. Jadi, saya berutang maaf kepadamu. Saya akan meminta maaf kepadamu, tapi kita tak perlu melakukannya dengan tangisan seperti Magic (Johnson) dan Isaiah (Thomas)."
"Tetapi, terima kasih atas momen itu. Itu pertama kali saya bisa memberikan sesuatu dari ayahnya. Dia mencintaimu (Bryant) atas trofi itu dan saya juga menyukaimu. Momen yang luar biasa," imbuh O'Neal.
Kobe Bryant Menyukai Makian ala Shaq
Shaq pernah mengatakan umpatan kepada Bryant saat keduanya masih berselisih. "Katakan kepadaku, bagaimana rasa pantatku." Makian tersebut pernah menjadi fenomenal.
Bryant: "Saya menyukainya. Saya sangat menyukai setiap katanya."
O’Neal: “Itu hanya gurauan. Kalian semua kalah. Saya hanya harus melakukan sesuatu supaya klub terus melaju."
Bryant: "Dengarkan, saya tahu. Saya tahu. Saya pernah melakukannya juga."
Tentu saja, dulu Bryant sangat tidak menyukai umpatan tersebut. Bertahun-tahun berselang, hubungan mereka telah membaik. Tapi, dulu keduanya masih bertengkar hebat, sehingga kata-kata itu tentu saja memicu emosi.
Advertisement
Kobe Ingin Meraih Cincin NBA Lebih Banyak daripada Shaq
O’Neal: “Saat kita berpisah. Apakah kamu berusaha meraih lebih banyak gelar daripada saya?"
Bryant: "Tentu saja. Saya tahu kamu akan mendapatkan satu, karena energi pindah ke Miami dan D-Wade. Jadi, saya tahu kamu akan menambah satu gelar. Jadi, saya harus berusaha mendapatkan setidaknya dua atau tiga."
Kobe Bryant akhirnya berhasil mewujudkan targetnya tersebut.