Liputan6.com, Palembang - Meski hanya meraih peringkat ketiga, Sriwijaya FC membuat catatan positif di Piala Presiden 2018. Hingga partai terakhir saat memperebutkan peringkat tiga atau empat, klub berjuluk Laskar Wong Kito itu tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik sekaligus kebobolan paling sedikit.
Baca Juga
Advertisement
Gawang Sriwijaya FC yang dikawal Teja Paku Alam hanya kebobolan tiga gol dari tujuh pertandingan yang dimainkan. Catatan ini jauh mengungguli tim-tim lainnya.
Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan menyebut rekor ini cukup membuat dirinya puas. "Artinya, dengan hanya kemasukan tiga gol tersebut, transisi dari menyerang ke bertahan kita sudah cukup baik," ucap pelatih yang akrab disapa RD itu.
"Awalnya saya juga tidak terlalu memikirkan catatan ini, namun ini bukan hanya kerja lini belakang saja tapi seluruh tim," ujar pelatih yang pernah membawa Sriwijaya FC juara Liga Indonesia dan Piala Indonesia itu.
Serangan
Namun di sisi lain, RD menyebut anak asuhnya juga harus mengimbangi catatan tersebut dengan kemampuan menyerang sama baiknya. "Tim dengan pertahanan terbaik juga harus diimbangi dengan efektifas dalam penyerangan. Saya melihat tim sejauh ini masih sering banyak membuang peluang. Sebagai contoh di dua leg semifinal melawan Bali United, kami bermain sangat baik namun tidak berhasil membuat gol," paparnya.
Menurutnya, meski melawan PSMS bisa mencetak empat gol, anak asuhnya masih mempunyai beberapa kelemahan yang harus diperbaikinya. "Kami sebenarnya mengawali turnamen Piala Presiden ini dengan persiapan yang belum maksimal. Secara statistik kami baru hari ini bisa bikin empat gol dari total 12 gol selama turnamen," kata RD.
"Namun jika dilihat dari jumlah peluang yang dimiliki, maka catatan tersebut sangat kurang, ini akan menjadi evaluasi kami kedepannya,” pungkasnya.
Source: laskarwongkito.com
Advertisement