Sukses

3 Pemain yang Layak Dicoba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia berencana mengikuti dua perhelatan dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta Tim Nasional (Timnas) Indonesia kelompok usia U-23 tengah menggelar pemusatan latihan (training centre) pada 18-25 Februari 2018 di Lapangan ABC Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Sejumlah 26 pemain mengikuti TC tahap kedua ini.

Pelatih Timnas U-23, Luis Milla Aspas, memanggil empat pemain yang berusia di atas 23 tahun. Mereka adalah Andritany Ardhiyasa, Muhammad Ridho, Nelson Alom, dan Ilija Spasojevic.

Ada pula tiga pemain yang mendapatkan kesempatan pertama berlatih di arahan Milla. Selain Ridho dan Alom, Dandi Maulana juga diberikan kans untuk berseragam Garuda di dada.

Timnas U-23 bakal terus menggelar TC pada setiap bulannya menjelang bertanding di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pada Agustus-September. TC tersebut bakal akan rutin bergulir mendekati akhir bulan.

Selain persiapan untuk Asian Games, Timnas U-23 juga dijadwalkan akan mengikuti partai persahabatan dan sebuah turnamen. Pertama, armada Milla bakal melakoni dua uji tanding melawan Singapura dan Filipina pada 21 dan 25 Maret 2018. Seluruh partai persahabatan ini berlangsung di negara lawan.

Lalu, Timnas U-23 bakal bermain di turnamen bertajuk PSSI Anniversary Cup pada 27 April hingga 6 Mei. Pada perhelatan ini, Hansamu Yama dan kawan-kawan akan menghadapi Bahrain, Malaysia, dan satu negara lainnya yang tengah dijajaki.

Adapun 26 pemain yang diterjunkan Milla pada TC kali ini merupakan nama-nama yang biasa menghuni Timnas U-23. Akan tetapi, masih ada beberapa pemain yang tampil menonjol pada turnamen pramusim, seperti Piala Presiden 2018.

Pada dua perhelatan mendatang, Milla patut mencoba sekian nama untuk diberi kesempatan berseragam Timnas U-23. Berikut Liputan6.com sajikan tiga pemain yang pantas mengisi slot non U-23 di Timnas U-23:

2 dari 4 halaman

Adam Alis Setyano

Adam Alis Setyano menampilkan performa impresif sepanjang Piala Presiden. Gelandang Sriwijaya FC tersebut membawa timnya melaju hingga babak semifinal, dan berakhir sebagai tim terbaik ketiga.

Adam selalu bermain pada enam pertandingan tim berjuluk Laskar Wong Kito ini. Pemain berusia 24 tahun ini berhasil membukukan dua gol.

Meskipun secara statistik tidak menonjol, peran Adam Alis begitu nyata untuk lini tengah armada Rahmad Darmawan. Ia bersama pemain muda, Syahrian Abimanyu menjadi jenderal lapangan tengah Laskar Wong Kito.

Berangkat dari penampilannya, Adam pantas untuk kembali masuk Timnas. Terakhir, eks Persija Jakarta itu berserama Garuda pada Juni 2017 melawan Kamboja.

Meski berusia di atas 23 tahun, Adam dapat menghuni tiga slot pemain U-23 yang dimiliki Timnas jelang Asian Games 2018. Tapi, ia harus bersaing dengan Septian David Maulana dan Egy Maulana Vikri, untuk menjadi playmaker tim berjuluk Garuda Muda ini.

3 dari 4 halaman

Riko Simanjuntak

Riko Simanjuntak punya modal untuk membawanya mengisi slot pemain senior di Timnas U-23. Satu di antaranya ialah prestasi pemain berusia 26 tahun ini bersama Persija Jakarta.

Riko berhasil membantu Persija keluar sebagai kampiun turnamen Boost SportsFix Super Cup di Malaysia dan Piala Presiden 2018. Winger berusia 26 tahun tersebut menjadi salah satu pemain lokal yang menonjol pada kesuksesan tim berjuluk Macan Kemayoran itu.

Meski tidak mencetak gol sepanjang turnamen, penampilan Riko sungguh luar biasa. Beroperasi di sisi sayap kanan, eks Semen Padang ini sering mengelabui pemain lawan dengan pergerakan lincahnya.

Perannya di sisi sayap Macan Kemayoran tidak tergantikan. Riko selalu bermain dalam tujuh pertandingan Persija hingga ke babak final.

Milla layak memberikan kesempatan untuk Riko melakoni debutnya di Timnas. Meski begitu, di posisinya, ia harus bersaing dengan nama-nama kesayangan arsitek asal Spanyol tersebut seperti Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, dan Yabes Roni.

Sejauh ini, Riko masih nihil cap bersama Timnas. Maklum, ia baru bersinar sejak membela Semen Padang pada dua musim belakangan.

4 dari 4 halaman

Rishadi Fauzi

Rishadi Fauzi merupakan contoh nyata penyerang lokal yang telat bersinar. Di usia yang telah menginjak 27 tahun, striker Persebaya Surabaya ini baru menonjol pada musim lalu.

Rishadi berhasil membawa Persebaya meraih gelar juara Liga 2 2017. Tidak hanya itu, tim berjuluk Bajul Ijo ini juga kembali promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Bermodalkan tubuh tinggi nan gempal, Rishadi berhasil mengisi kekosongan lini depan Persebaya yang tanpa striker asing di Piala Presiden. Perawakannya mirip dengan bomber Manchester United, Zlatan Ibrahimovic.

Meski begitu, Rishadi perlu mengasah kembali ketajamannya sebagai juru gedor. Pada musim lalu, ia hanya mengumpulkan 7 gol untuk Persebaya.

Di Piala Presiden, mantan pemain Madura United ini hanya sekali merobek gawang lawan. Posisinya sebagai juru gedor utama mulai terancam seiring keinginan Persebaya untuk menggaet penyerang asing.

Namun, menjadi kekeliruan tidak memberikan kesempatan untuk Rishadi mengenyam cap bersama Timnas. Apalagi, armada Luis Milla Aspas tidak memiliki banyak pilihan untuk stok bomber lokal non U-23.

Hanya Ilija Spasojevic yang rutin dipanggil masuk Timnas U-23. Keahlian Rishadi yang jago bola atas dan dapat pula menjadi tembok serta pemantul patut bola dicoba untuk memperkuat skema Timnas yang mengandalkan penyerang tunggal.