Sukses

5 Transfer Real Madrid yang Ramai Diperbincangkan

Real Madrid kerap membuat transfer mengejutkan pada era sepak bola modern.

Madrid - Sepanjang era sepak bola modern, Real Madrid kerap membuat transfer yang jadi perbincangan banyak orang. Langkah mereka dianggap sebagai suatu kejutan. 

Madrid memang terkenal sebagai klub kaya raya. Hal itu membuat Los Blancos sering membelanjakan uangnya setiap bursa transfer pemain dibuka.

Baca Juga

  • 3 Bomber Penakluk Gawang Real Madrid dan Barcelona
  • PSG Vs Real Madrid: Zidane Pantau Cedera Neymar
  • 10 Pemain yang Pernah Membela Barcelona dan Las Palmas

Kadang, Real Madrid melakukan aktivitas transfer yang membuat publik kaget. El Real tidak takut untuk menghambur-hamburkan uang demi memboyong pemain, meski masih berusia belia.

Ada pula cerita Real Madrid "membajak" pemain dari para pesaing di kompetisi Spanyol. Real Madrid menebus tunai klausul pelepasan pemain tersebut dan mengiming-imingi gaji besar agar mau pindah ke Santiago Bernabeu.

Seperti perekrutan pemain pada umumnya, ada beberapa rekrutan yang tidak cocok bermain di klub baru. Namun, ada pula yang langsung beradaptasi dengan baik bersama lingkungan baru.

Lantas, siapa saja pemain yang pindah secara mengejutkan ke Real Madrid pada era sepak bola modern? Bola.com telah memilih lima aktivitas transfer Real Madrid yang mengejutkan publik.

Sumber: Berbagai sumber / www.bola.com

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa dengan kualitas HD di sini:

2 dari 6 halaman

1. Luis Figo (2000)

Pada musim panas 2000, bursa transfer Eropa dikejutkan dengan kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid. Banyak hal menarik mengenai transfer tersebut, selain sebuah rekor pembelian termahal sepanjang sejarah pada saat itu.

Figo pindah karena Real Madrid menebus klausul pelepasan yang terdapat di kontraknya bersama Barcelona. Sebenarnya, Figo bisa saja menolak pindah dan setia kepada Barcelona.

Akan tetapi, pemain asal Portugal itu lebih memilih "mengkhianati" kepercayaan para pendukung Barcelona. Jadilah, Figo pindah ke Santiago Bernabeu, sekaligus menjadi "musuh" terbesar publik Camp Nou.

Namun, Figo membuat keputusan tepat karena menuju Real Madrid. Di sana, Figo merupakan pelopor terbentuknya skuat Real Madrid dengan julukan Los Galacticos yang dihuni Zinedine Zidane, Ronaldo, hingga David Beckham.

3 dari 6 halaman

2. Jonathan Woodgate (2004)

Entah apa yang ada di pikiran pelatih Real Madrid, Jose Antonio Camacho, saat merekrut Jonathan Woodgate pada musim panas 2004. Sang pelatih membeli pemain yang masih berkutat dengan cedera.

Sejatinya, Woodgate merupakan bek potensial Inggris saat masih membela Leeds United dan Newcastle United. Namun beberapa bulan sebelum pindah ke Real Madrid, Woodgate mengalami cedera lutut.

Real Madrid mungkin saja yakin bisa memulihkan cedera Woodgate. Harapan itu tidak kunjung terjadi. Pada musim pertamanya, Woodgate tidak sekali pun bermain.

Dia baru menjalani debut pada tahun kedua di Real Madrid. Namun, Woodgate hanya merasakan 14 pertandingan untuk Los Blancos dan akhirnya dilepas ke Middlesbrough pada 2007.

4 dari 6 halaman

3. Thomas Gravesen (2005)

Thomas Gravesen datang ke Real Madrid dari Everton dengan harga murah, sekitar 2,5 juta euro. Gelandang bertahan itu berada di skuat yang dihuni beberapa pemain terbaik dunia saat itu, seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, Luis Figo, Roberto Carlos, hingga David Beckham.

Pelatih Real Madrid, Vanderlei Luxemburgo, sempat mendapatkan kritik karena merekrut Gravesen. Para pendukung menilai gaya permainan Gravesen yang keras tidak sesuai dengan Real Madrid.

Namun, Gravesen mampu menepis semua keraguan. Dia tampil 20 pertandingan Real Madrid di berbagai ajang hanya dalam tempo setengah musim.

Pada musim berikutnya, Gravesen perlahan mulai kehilangan tempat sebagai pemain inti. Alhasil, Gravesen dibuang ke Celtic FC pada musim panas 2006.

5 dari 6 halaman

4. Julien Faubert (2009)

Pada hari penutupan bursa transfer musim dingin 2009, Real Madrid melakukan aktivitas transfer mengejutkan. Pelatih Real Madrid saat itu, Juande Ramos, memutuskan mendatangkan Julien Faubert dari West Ham United dengan status pemain pinjaman.

Keputusan Juande Ramos mengundang pertanyaan. Sebab, Faubert dinilai bukan merupakan pemain berkualitas yang dibutuhkan Real Madrid.

Benar saja, Faubert sempat membuat masalah karena mangkir pada sesi latihan tim. Dia juga pernah tertangkap kamera tertidur ketika menjadi pemain cadangan dalam sebuah laga.

Nasib Faubert di Real Madrid hanya bertahan enam bulan dengan melakoni dua pertandingan. Beberapa tahun setelah itu, Faubert berkarier bersama Borneo FC untuk kompetisi Liga 1 musim 2018.

6 dari 6 halaman

5. Vinicius Junior (2017)

Real Madrid melakukan gebrakan saat mengumumkan perekrutan Vinicius Junior dari Flamengo pada 13 Mei 2017. Selain baru berusia 16 tahun, Vinicius Junior ditebus dengan banderol 45 juta euro.

Pemain asal Brasil itu tercatat sebagai pemain termahal pada usia 16 tahun yang pernah direkrut sebuah klub sepak bola. Yang menarik, keputusan Real Madrid cukup membuat para pendukungnya waswas.

Madridista khawatir pihak klub menghambur-hamburkan uang demi memboyong pemain muda yang belum tentu bersinar di Santiago Bernabeu. Hal itu cukup wajar mengingat Real Madrid pernah gagal memaksimalkan potensi Robinho saat dibawa dari Santos beberapa tahun lalu.

Sejatinya, Vinicius Junior bisa mulai tiba di Real Madrid pada musim panas 2018 saat berusia 18 tahun. Namun, Real Madrid tetap sabar dengan meminjamkan sang pemain lebih lama di Flamengo hingga pertengahan tahun 2019.