Jakarta - Pelatih nomor ganda putri Indonesia, Eng Hian, ingin membuktikan anak asuhnya bisa membuat kejutan dengan meraih gelar pada ajang All England 2018.
Baca Juga
- Kirim 24 Wakil, PBSI Targetkan Satu Gelar di All England 2018
- Saina Nehwal Incar Titel All England Demi Ukir Sejarah Baru
- All England: Dapat Undian Berat, Lee Chong Wei Tetap Percaya Diri
Advertisement
Eng Hian menyebut tahun ini menjadi momentum kebangkitan ganda putri Indonesia. "Untuk ganda putri, melihat potensi dan hasil beberapa turnamen sejauh ini, peluang untuk meraih gelar di All England 2018 cukup terbuka," kata Eng Hian dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
"Akan tetapi, kami tidak terlalu ingin terlalu memaksakan kepada para atlet karena nanti malah menjadi kerugian tersendiri kalau mereka bermain penuh tekanan," tambahnya.
Ganda putri mengirim tiga wakil di All England 2018, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anggita Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istrani, dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Eng Hian menyebut sampai saat ini persiapan tim sudah cukup baik untuk menyambut ajang yang digelar di Birmingham, Inggris, pada 14-18 Maret 2018 itu.
"Persiapan para atlet sudah cukup baik, terutama Greysia/Apriyani. Sebelum keberangkatan, kami ingin fokus menjaga kestabilan emosi dan mentalitas mereka. Sebab, All England adalah ajang penting dan bergengsi. Saya ingin lebih fokus menjaga mereka supaya rileks dan tidak cedera," tegas peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 di nomor ganda putra bersama Flandy Limpele itu.
Ganda putri memang sudah terlalu lama puasa gelar di All England. Terakhir, gelar turnamen bulutangkis tertua di dunia itu dipersembahkan oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada tahun 1979.
Sejak saat itu, belum ada lagi gelar All England yang mampu direbut oleh para atlet ganda putri Indonesia. Tahun lalu, Indonesia yang diwakili oleh Anggia Shitta Awanda/Apriani Rahayu dan Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta hanya sampai babak kedua.