Liputan6.com, Turin - Mehdi Benatia mengakui bahwa dulu dirinya kerap mengejek Juventus kala masih bermain untuk AS Roma. Ia menilai bahwa I Bianconeri sering memenangkan pertandingan karena bantuan wasit.
Namun sekarang, sejak menjadi bagian dari Juventus, Benatia menarik kembali ucapannya. Ia menilai bahwa Si Nyonya memang benar-benar tangguh.
Advertisement
Baca Juga
“Itulah yang dipikirkan orang-orang di Italia yang tidak paham. Mereka selalu mencari alasan, tapi tidak pernah melihat bagaimana cara Juventus bermain,” kata Benatia, dalam wawancara bersama rekannya Blaise Matuidi di channel Bros YouTube, seperti dilansir Football Italia.
“Sebelum itu, saya bermain untuk Roma, jadi saya di pihak lawan. Saya juga bilang, ‘Oh Juventus menang, tapi mereka tidak bermain bagus. Mereka menang karena wasit, karena ini dan itu’. Tapi tahukah Anda: watak para pecundang memang begitu, mereka selalu butuh pembenaran,” jelas kapten Timnas Maroko itu.
Menurut Benatia, orang-orang yang menilai Juventus demikian, hanyalah orang-orang yang tidak paham cara Juventus bermain.
“Kalau mereka lihat betapa kerasnya kami latihan dan bagaimana kami menyiapkan segala detail, sudah pasti kami layak meraih hasil,” katanya.
Sindir Inter Milan dan AS Roma
Pada wawancara itu, Benatia juga menyindir Inter Milan serta mantan klubnya AS Roma yang sempat tampil impresif di awal musim, tetapi melempem seiring waktu. AS Roma sudah keluar dari zona Liga Champions, sedangkan Inter Milan juga masih belum aman.
"Bahkan ketika kau bilang di awal musim kalau Inter sangat kuat dan Roma impresif. Namun kukasih tahu kau, Blaise, aku tahu Serie A itu bagaimana. Dalam dua bulan, tim ini bisa menang tujuh atau delapan pertandingan, atau sembilan atau sepuluh. Tapi 38?” ucap Benatia.
Advertisement
Kerja Keras
Persaingan meraih Scudetto musim ini memang telah mengurucut pada dua klub, yakni Juventus dan Napoli. Keduanya terus kejar-kejaran di puncak klasemen dengan selisih satu poin.
Napoli untuk sementara menjauh dengan jarak empat poin lantaran Juventus belum memainkan satu pertandingan melawan Atalanta karena tertunda akibat badai salju.
“Sepak bola Italia itu sulit. Kau sudah lihat betapa sulitnya. Semua tim bermain dengan performa seumur hidup melawan kami. Bukan hanya pemain yang membuat perbedaan di dalam skuat, tapi juga kerja keras. Juventus mendominasi di Italia sekarang ini karena kerja keras. Orang-orang tidak menyadari itu. Mereka harusnya ke sini melihat kami,” kata bek 30 tahun itu. (Abul Muamar)