Sukses

5 Pemain yang Seharusnya Tidak Hengkang dari MU

Karier mereka memburuk setelah meninggalkan MU.

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) sebagai salah satu klub terbesar sepak bola di dunia memiliki beberapa pemain hebat. Namun, sayangnya beberapa di antara mereka harus cabut meninggalkan klub karena berbagai alasan.

Cabut dari MU membuat beberapa pemain justru kariernya memburuk. Nemanja Vidic, contohnya. Setelah sangat gemilang bersama Rio Ferdinand di lini belakang MU, dia lantas pergi ke Internazionale Milan.

Dia akhirnya bermain hanya satu musim penuh di Giuseppe Meazza. Vidic membuat beberapa kesalahan penting dalam pertandingan liga yang merugikan timnya. Kontraknya dengan Inter berakhir dengan persetujuan bersama pada 2016 dan segera setelahnya, Vidic mengumumkan pensiun.

Nah, selain Vidic, lima pemain di bawah ini seharusnya tak cabut dari MU dalam karier cemerlang. Siapa saja? Berikut daftarnya seperti dikutip Sokka:

2 dari 6 halaman

5. Ruud van Nistelrooy

Ruud van Nistelrooy adalah salah satu striker terbaik yang pernah bermain untuk Manchester United (MU). Namun, kelemahannya hanyalah bersikap egois di lapangan. Sebab, dia seperti tak terbiasa membuat assist selain mencetak gol.

Keegoisannya mulai mengecewakan rekan setimnya. Mantan bintang PSV tersebut memilih untuk meninggalkan Old Trafford pada 2006 untuk Real Madrid.

Namun, setelah pindah, Nistelrooy gagal total. Dia meninggalkan Madrid setelah empat musim dan bergabung ke Hamburg serta Malaga, tapi tidak kunjung kembali cemerlang.

3 dari 6 halaman

4. Andy Cole

Andy Cole telah menjadi striker produktif dalam kariernya. Duetnya bersama Dwight Yorke di Old Trafford begitu luar biasa.

Namun, mantan pemain internasional Inggris tersebut terkenal karena karakternya yang introvert di MU. Inilah alasan mengapa ia gagal bermitra dengan orang lain selain Yorke.

Akhirnya, Cole meninggalkan MU pada 2001 dan pindah ke Blackburn Rovers. Namun, ia mulai memburuk setelahnya.

Sejak meninggalkan MU, striker tersebut bermain untuk 8 klub termasuk rival MU, Manchester City. Tapi orang Inggris itu selalu dalam kondisi buruk karena gagal mencetak satu gol pun di Sunderland dan Burnley.

4 dari 6 halaman

3. David Beckham

David Beckham telah menjadi pemain luar biasa di Manchester United (MU). Dia adalah bagian dari 'Class of 92' yang terkenal. Mantan pemain internasional Inggris itu terkenal karena umpannya yang brilian dan tendangan bebas indahnya.

Akibat berseteru dengan Sir Alex Ferguson di Old Trafford, David memutuskan untuk keluar dari MU pada musim panas 2003 untuk Real Madrid. Dia tinggal di Santiago Bernabeu selama empat musim.

Dia meninggalkan raksasa La Liga di 2007 untuk tim MLS, LA Galaxy. Tapi tak ditampik kalau kariernya menurun setelah meninggalkan Old Trafford.

5 dari 6 halaman

2. Danny Welbeck

Welbeck belum cukup memenuhi potensinya sejak tiba di Arsenal. Dia adalah tokoh populer di Old Trafford , namun Louis van Gaal tidak menyukai pemain tersebut dan membiarkannya pergi ke London Utara.

Awalnya Welbeck memulai dengan baik di Arsenal dengan mencetak gol kemenangan pada 2015 yang mengalahkan Manchester United di Piala FA. Bahkan, dia menyelesaikan hattrick profesional pertamanya di babak penyisihan Grup Liga Champions melawan Galatasaray.

Ini adalah musim debut yang menjanjikan baginya. Namun sejak saat itu, Welbeck baru mencetak 14 gol di semua kompetisi dalam tiga musim terakhir. Dia sangat disayangkan dengan cedera kambuhannya yang membuatnya kehilangan sebagian besar pertandingan setiap tahun dan berjuang untuk menemukan ritme yang tepat.

Bahkan, dia harus menonton saat timnya mengangkat Piala FA dua kali tanpa bermain sekalipun. Arsene Wenger tampaknya memilih dia sebagai pilihan keenam untuk posisi menyerang awal.

6 dari 6 halaman

1. Park Ji Sung

Park Ji-Sung terkenal karena energinya di seluruh lini tengah dan staminanya yang tidak ada habisnya. Dia lantas menjadi ikon sepak bola Asia di Eropa.

Setelah mulai tergerus pada musim terakhirnya di Old Trafford, Park memutuskan meninggalkan MU untuk QPR pada 2012. Setelah menandatangani kontrak dua tahun dengan QPR, dia seperti tenggelam.

Selama musim keduanya di Loftus Road, QPR tidak lagi berada di papan atas dan Park pindah ke PSV dengan status pinjaman. Setelah masa pinjaman habis pada Mei 2014, Park secara resmi mengumumkan masa pensiunnya.

(Eka Setiawan)