Sukses

PT LIB Izinkan Persija dan Bali United Tambah 3 Pemain

Persija belum mendengar kebijakan PT LIB.

Liputan6.com, Jakarta PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2018 memberikan dispensasi kepada Persija Jakarta dan Bali United. Kedua klub tersebut diperbolehkan untuk memiliki pemain di atas batas maksimal, yaitu 30 personel.

Chief Operating Officer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy mengatakan, pihaknya mengakomodasi keinginan Persija dan Bali United yang mewakili Indonesia di Piala AFC 2018. Sebab, kedua klub tersebut membutuhkan banyak pemain untuk mengarungi dua kompetisi sekaligus.

Saat ini, Persija dan Bali tengah berjuang pada babak penyisihan grup Piala AFC. Kedua klub ini juga bakal terjun di Liga 1 2018.

PT LIB mengizinkan Persija dan Bali untuk menambah maksimal tiga personel. Pemain tersebut harus berstatus pesepak bola lokal dan bukan legiun impor.

”Tiga pemain, tapi lokal semua. Jadi (totalnya) 33 (pemain),” kata Tigor.

2 dari 3 halaman

Khusus Persija dan Bali United

Setiap peserta Liga 1 musim depan diizinkan untuk memiliki maksimal 30 pemain. Dengan rincian, 23 personil bebas usia dan 7 U-23. Khusus pemain asing, setiap klub maksimal mengontrak empat personel.

Akan tetapi, Persija dan Bali United mendapat pengecualian. Tigor berharap klub peserta lain dapat mengerti dengan kelonggaran regulasi untuk kedua klub tersebut.

”Secara resmi regulasinya sudah ada, tapi jumlahnya berapa saya baru sampaikan ke klub kemarin. Iya (boleh didaftarkan untuk Liga 1, Red), yang penting tiga lokal. (pemain) U-23 atau senior bebas,” ujar Tigor.

3 dari 3 halaman

Belum Dengar

Di lain pihak. Direktur Utama Persija, Gede Widiade belum mendengar mengenai dispensasi yang diberikan PT LIB kepada timnya. Oleh sebab itu, pihaknya enggan untuk mengumbar nama-nama pemain tambahan yang sedang menjadi incaran.

“Kami sampai saat ini masih belum berani memutuskan karena belum ada surat resminya. Saya belum mau ambil sikap apalagi mengontrak mereka. Memang ada rencana untuk menambah, tapi kita menunggu surat resmi. Tiba-tiba sudah mengontak, namun tidak jadi, saya rugi dong,” pungkas Gede.