Manchester - Manajer Manchester City Pep Guardiola tidak diperbolehkan memakai pita kuning ketika mendampingi timnya. Menurut CEO FA Martin Glenn, hal itu identik dengan sebuah unsur politik.
Guardiola kerap terlihat mengenakan pita kuning saat mendampingi Manchester City berlaga. Pita kuning itu sebagai simbol dukungan untuk tahanan politik di Spanyol yang mendukung gerakan referendum Catalunya.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Akibat mengenakan pita kuning tersebut, Guardiola terancam menerima sanksi. Kondisi itu karena FA menganggap manajer asal Spanyol tersebut melanggar aturan terkait pakaian karena mengirimkan pesan berbau politik.
Advertisement
Akan tetapi, eks pelatih Barcelona itu secara tegas menolak untuk menanggalkan pita kuning tersebut. Alhasil, Glenn meminta secara langsung kepada Guardiola untuk tidak mengenakan identitas itu.
Liverpool saat ini masih duduk di posisi tiga klasemen sementara https://t.co/fRYURfr5O2 pic.twitter.com/M7ittHGe1O
— Bolacom (@bolacomID) March 5, 2018
"Anda tidak dapat mengenakan itu (pita kuning) dan kami tidak mengingikannya. Peralatan sepak bola bukan untuk menunjukkan identitas politik," ujar Glenn kepada BBC Sports.
"Secara pasti, pita kuning Guardiola adalah identitas politik, simbol kemerdekaan Catalunya. Banyak orang-orang Spanyol yang kecewa karena hal itu," lanjutnya.
Pep Guardiola merupakan satu di antara orang-orang yang vokal mendukung Catalunya merdeka dari Spanyol. Guardiola berkali-kali menyatakan siap menerima sanksi karena mengenakan pita kuning saat mendampingi Manchester City.
Sumber: BBC Sports
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini