Sukses

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Bridge Junior Asia Pasifik 2018

PB GABSI diberi kepercayaan untuk menghelat kejuaraan bridge junior Asia Pasifik yang diikuti banyak tim.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali dipercaya oleh Asia Pacific Bridge Federation (APBF) untuk menjadi tuan rumah ‘22nd APBF Open Youth Championships’ yang akan berlangsung di Wisma Kinasih, Bogor pada 13-20 April 2018.

Event ini merupakan turnamen tertinggi untuk bridge di kawasan Asia, yang juga akan diikuti oleh Australia dan Selandia Baru. Perhelatan tahun ini juga dpastikan bakal ramai karena peserta dari setiap negara tidak dibatasi. Khusus tuan rumah, boleh menyertakan banyak tim asalkan tidak melampui setengah dari jumlah peserta dari luar negeri.

“Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah APBF Junior menunjukkan bahwa APBF dan komunitas bridge Internasional memberikan apresiasi kepada Indonesia yang sebelumnya juga sukses melaksanakan Test event Asian Games 2018 pada 28 November-5 Desember lalu,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI), Ekawahyu Kasih seperti rilis yang diterima media.

“Disamping itu, APBF Junior Championship ini juga dapat menjadi puncak bagi program bridge masuk sekolah yang digulirkan PB GABSI sejak tahun 2003. Kami juga berharap bridge dapat dipertimbangkan oleh Kemendibud dan Kemenpora/Bapomi untuk masuk ke O2SN dan POPNAS,” lanjutnya.

Kejuaraan Bridge Junior akan melombakan 4 nomor tim dan satu nomor pasangan. Untuk nomor tim, kategori Junior U-26 akan dipertandingkan dan akan memperebutkan Raymond Chow Cup, Girls U-26 memperebutkan Khunying Esther Cup, dan Youngster U-21 memperebutkan Xiang Huaicheng Cup.

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kategori Baru

Kategori terakhir merupakan usulan tuan rumah yang diterima oleh President APBF, Khunying Esther, yaitu kategori baru Girls U-21 yang akan memperebutkan Piala Ekawahyu Kasih.

Syarat peserta untuk kategori U-26 adalah para pemainnya maksimum merayakan hari ulang tahun ke-25 pada 2018 atau lahir pada 1993 atau sesudahnya. Sedangkan, untuk kategori U-21 akan berulang tahun pada ke-20 pada 2018 atau lahir pada 1998 atau sesudahnya.

“Sebagai tuan rumah, maka Indonesia bisa tampil dengan lebih banyak tim. Ini tentu saja sangat menguntungkan karena bisa jadi ajang untuk menambah pengalaman bertanding bagi atlet junior sebagai calon atlet bridge masa depan Indonesia,” kata Ekawahyu.

“Target PB GABSI dalam APBF Junior ini adalah dengan meraih satu medali emas,” ujarnya.