Sukses

Karena Real Madrid Punya DNA Liga Champions

Real Madrid lolos ke perempat final Liga Champions dengan meyakinkan.

Liputan6.com, Madrid - Peluang Real Madrid untuk mempertahankan gelar juara Liga Spanyol pada musim ini sangat kecil. Los Blancos masih terpaku di peringkat tiga dengan 54 poin, tertinggal 15 angka dari Barcelona yang memuncaki klasemen.

Namun, Real Madrid masih memiliki peluang untuk mempertahankan trofi Liga Champions. Bahkan, pasukan Zinedine Zidane bisa mencetak rekor baru di kompetisi paling elit di Eropa itu usai menjadi klub pertama yang memenangkan kompetisi itu dua musim secara beruntun. 

Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan telah menginjakkan kakinya di perempat final setelah menyingkirkan Paris Saint-Germain. Klub raksasa Spanyol itu unggul agregat 5-2. Di perempat final, Real Madrid masih menunggu lawan.

Performa Real Madrid di Liga Champions bisa dibilang berbeda dengan Liga Spanyol. Di kompetisi Eropa, Madrid boleh dibilang selalu tampil dalam performa terbaiknya.

Dari delapan laga, Madrid mencatat enam kemenangan, sekali kalah, dua imbang. Satu-satunya kekalahan dialami saat kontra Tottenham Hotspur pada penyisihan grup, yaitu 1-3. Tidak hanya itu, mereka juga produktif, yakni mencetak 22 gol dan cuma kemasukan 9 gol.

Gelandang Real Madrid Mateo Kovacic pun mengakui perbedaan performa timnya di Liga Champions dan kompetisi lokal. "Luar biasa bagaimana kami berubah saat kami bermain di Liga Champions. Klub ini terlahir untuk bermain di Liga Champions," ujar Kovacic.

Real Madrid memang punya DNA di Liga Champions. Ini terbukti dari 12 trofi yang sudah mereka menangkan, dua di antaranya secara beruntun 2015-2016 dan 2016-2017.

"Real Madrid selalu mempunyai DNA juara, terutama di Liga Champions, di mana mereka selalu ingin menunjukkan kekuatan terbaik," kata mantan pemain Barcelona Xavi Hernandez.

2 dari 3 halaman

Perempat Final

Sejak PSG dibeli Nasser Al-Khelaifi pada 2012 lalu, pemilik asal Qatar itu royal dalam mengeluarkan uang untuk merekrut para pemain bintang. Mulai dari Zlatan Ibrahimovic hingga Neymar yang direkrut pada musim panas 2017 lalu.

Kedatangan para pemain bintang mampu mengangkat prestasi PSG di Ligue 1. Mereka empat kali secara beruntun meraih gelar juara kompetisi domestik, yakni 2012-2016.

Namun di Liga Champions, PSG belum bisa berbuat banyak. Prestasi wakil Prancis itu sejak 2012 lalu hanya mampu menembus perempat final.

Bek PSG Marquinhos mengakui timnya harus bekerja lebih keras untuk berprestasi di Liga Champions. "Madrid terlihat sangat baik dalam beberapa hal yang detail, sedangkan kami tak bisa menjadi baik di detail-detail kecil itu," paparnya.

"Saya pikir kami belum bisa memenangkan kompetisi ini sekarang. Semua orang memberi tahu bahwa kami harus kalah lebih banyak untuk bisa belajar dan memenangi kompetisi ini," imbuh pemain berumur 23 tahun ini.

3 dari 3 halaman

Ronaldo

Performa impresif Cristiano Ronaldo bersama Real Madrid di Liga Champions musim ini terus berlanjut. Ia mencatat rekor baru, yakni mencetak sembilan gol secara beruntun di kompetisi elit Eropa itu. Torehan itu menyamai rekor yang pernah dibuat Rudd van Nistelrooy antara 2002 dan 2003.

Ronaldo memulai catatan selalu mencetak gol di sembilan pertandingan Liga Champions secara beruntun saat menjebol gawang Juventus dua kali pada laga final musim lalu yang dimenangkan El Real dengan skor 4-1. Gol demi gol lantas dibuat Ronaldo disetiap pertandingan Grup H Liga Champions musim ini.

Secara total, musim ini Ronaldo telah mengumpulkan 12 gol. Jumlah itu akan terus bertambah karena Real Madrid melangkah ke perempat final.