Liputan6.com, Madrid - Tak sedikit pihak yang terkejut saat Marc Marquez memutuskan untuk memperpanjang kontrak bersama Repsol Honda hingga MotoGP 2020. Padahal, selama ini ia disebut-sebut ingin mencari tantangan baru di tim lain.
Kepastian terkait kontrak Marquez hingga MotoGP 2020 diumumkan Honda pada 26 Februari 2018. Terkesan terburu-buru dan ketakutan, secara tiba-tiba Honda mengumumkan kesepakatan baru yang terjalin dengan The Baby Alien.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, selama ini Marquez santer dikaitkan dengan KTM. Secara terbuka KTM telah mengakui ketertarikannya kepada Marquez. Dan Marquez juga dilaporkan tertarik mencari tantangan baru di tempat lain. Namun, ia justru memutuskan bertahan di Honda.
Seperti dilansir Diario Gol, ada laporan bahwa itu merupakan bagian dari strategi Marquez untuk menggantikan tempat Valentino Rossi di Yamaha. Pasalnya, pembalap asal Spanyol itu tak ingin menggusur tempat Rossi begitu saja jika dirinya hijrah ke Yamaha.
Kontrak The Doctor bersama Yamaha memang hanya berlaku hingga akhir MotoGPÂ 2018. Tapi, kemungkinan besar ia akan memperpanjang kontrak hingga dua tahun ke depan. Artinya, Rossi juga akan berkompetisi di MotoGP hingga musim 2020.
Â
Lewati Rekor Rossi?
Itu yang menjadi alasan Marquez memilih untuk memperpanjang kontraknya. Ia lebih memilih untuk menunggu hingga Rossi pensiun terlebih dahulu, baru setelah itu dirinya dan Yamaha membicarakan soal kontrak kerja sama.
Yang jadi masalah, bagaimana Yamaha bisa melobi Honda untuk merelakan Marquez begitu saja. Pasalnya, saat ini Honda sudah sangat bergantung dengan pembalap berusia 25 tahun itu. Selama lima tahun terakhir, sudah empat gelar juara dunia MotoGP yang dipersembahkan Marquez.
Hal itu yang membuat Marquez berpeluang besar mengalahkan rapor Rossi yang sudah sembilan kali juara dunia di semua kelas. Saat ini Marquez sudah mengumpulkan enam gelar, empat di MotoGP, satu di Moto2, dan satu di kelas 125cc.
Advertisement