5 Pemain Bintang yang Sangat Benci Rival Klubnya

Striker Everton, Wayne Rooney, memiliki dua alasan kuat mengapa harus membenci Liverpool. Dia memulai kariernya di Everton, sebelum bergabung dengan Manchester United.

Jelas memperkuat dua tim yang merupakan rival Liverpool sangat berpengaruh buat Rooney. Dia bahkan beberapa kali terlibat friksi di lapangan kala bersua The Reds.

Sepanjang kariernya, Rooney sudah bersua sebanyak 29 laga menghadapi Liverpool. Hebatnya dia cuma dua kali kalah dan berhasil mengemas tujuh gol ke gawang The Reds.

Legenda Manchester United lainnya, yang menyatakan kebenciannya kepada Liverpool, adalah Gary Neville. Dia memang terkenal sering sekali terlibat perseteruan dengan pemain Liverpool di lapangan.

Bahkan, meski sudah pensiun, dia tetap membenci The Reds. Beberapa kali dia melontarkan kebenciannya itu di media.

"Saya tidak tahan dengan Liverpool. Saya tidak tahan dengan orang-orangnya, saya tidak tahan berurusan dengan mereka," kata Neville.

Bek Inggris itu terkenal karena kariernya dengan Newcastle United. Selama berada di St James Park, ia tidak berhenti menunjukkan loyalitasnya.

Persaingan di Tyneside akhirnya terbawa dalam kehidupan Tayler. Dia beberapa kali juga berujar kebencian terhadap Sunderland.

Suatu waktu Steven Taylor pernah mengatakan bahwa dia ";ebih suka pergi dan mengumpulkan perangko" daripada mengenakan jersey Sunderland. Sebuah pernyataan yang bikin kubu Sunderland panas.

Mantan pemain Arsenal ini sama seperti Wilshere. Dia benar-benar membenci Tottenham dan beberapa kali dilontarkannya di depan umum bahkan saat di lapangan.

Malah kebenciannya itu coba ditularkan kepada setiap pemain baru. Kata bahasa Inggris pertama yang dia gunakan untuk mengajar pemain asing adalah "Spurs are s ** t".

Wright memang sangat memahami betul persaingan Arsenal dengan Spurs. Ada beberapa waktu kala dia menyanyikan lagu kebencian dalam perayaan gelar Arsenal.

Pique memang terkenal sering perang komentar saat bela Barcelona jelang hadapi Real Madrid. Komentarnya di media sosial selalu menarik perhatian khalayak dan jadi bumbu tersendiri.

Musim lalu, saat Barcelona takluk dari Juventus, dia lantas malah menyindir Madrid. Dia merasa kubu Madrid senang saat Barcelona gagal melangkah ke semifinal.

"Ada yang akan terluka hatinya melihat tepuk tangan di Camp Nou kendati pun kami tersingkir dari Eropa. Mereka lebih terbiasa mendengar siulan meskipun lolos ke semifinal," tulis Pique seperti dilansir Sport.

Eka Setiawan