Sukses

Mahalnya Harga Kegagalan MU di Liga Champions

MU sudah habiskan Rp 5,96 triliun, tapi hanya bisa menembus babak 16 besar Liga Champions.

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) secara dramatis tersingkir dari Liga Champions. MU kalah agregat 1-2 dari Sevilla yang tak pernah diunggulkan di Liga Champions.

Striker pengganti, Wissam Ben Yedder, menjadi protagonis Sevilla lewat dua gol cepat di menit ke-74 dan 78. Gol telat Romelu Lukaku untuk MU tak bisa membalikkan keadaan.

Kemenangan ini menjadi bersejarah bagi Sevilla. Meski pernah menjadi juara tiga kali beruntun di Liga Europa, Sevilla ternyata minim prestasi di Liga Champions.

Ini kali pertama tim besutan Vicenzo Montella itu lolos ke perempat final Liga Champions. Tak heran jika kubu Sevilla begitu gembira dengan hasil ini.

Sebaliknya bagi MU, tak hanya membuat mereka gagal lolos, kegagalan ini merupakan sebuah kekalahan yang merugikan secara materi.

2 dari 3 halaman

Buang Uang

Jose Mourinho setidaknya ingin MU bicara sampai final di Liga Champions musim ini. Oleh karena itu, dia memperkuat timnya dengan pemain-pemain mahal.

Dalam dua musim, Mourinho sudah menghabiskan 350 juta euro (Rp 5,96 triliun). Namun apa hasilnya? MU hanya mampu lolos sampai babak 16 besar saja, meski jadi juara Liga Europa musim lalu.

Belanja Rp 5,96 triliun terdiri dari Paul Pogba (105 juta euro), Henrikh Mkhitaryan (42 juta euro), Eric Bailly (38 juta euro), Romelu Lukaku (84,7 juta euro), Nemanja Matic (44,7m euro) dan Victor Lindelof (35 juta euro). Transfer-transfer mahal ini belum memberi hasil maksimal, utamanya di Liga Champions.

3 dari 3 halaman

Komentar Mourinho

Dalam laga tersebut, Setan Merah, julukan MU, mendominasi permainan dengan menguasai ball possession hingga 59 persen. Namun demikian, manajer MU, Jose Mourinho mengatakan, pertahanan Sevilla sulit dibongkar.

Sevilla malah bisa mencetak dua gol dalam waktu empat menit melalui Wissam Ben Yedder (menit ke-74 dan 78). Setan Merah bisa memperkecil kedudukan pada menit ke-84 melalui Romelu Lukaku.

"Saya pikir gol pertama akan selalu penting dalam pertandingan semacam ini, bukan karena hasil leg pertama (imbang tanpa gol). Tapi ini dipengaruhi atmosfer pertandingan Liga Champions," ucap Mourinho, dikutip dari situs resmi klub.

"Kami mencoba sejak menit pertama dengan bermain agresif. Saya bisa menemukan beberapa kesamaan antara laga ini dan awal melawan Liverpool, akhir pekan lalu. Tapi, kami tidak bisa mencetak gol dan Sevilla semakin menahan bola, mereka cukup yakin memiliki bola, menyembunyikan permainan kami dan mengendalikan MU dengan baik," katanya menambahkan.