Sukses

5 Pemain Bola yang Meninggal Dunia karena Penyakit Serupa Stephen Hawking

Menderita penyakit fatal yang menyerang sel saraf, Stephen Hawking mampu bertahan hidup selama 55 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Rabu, 14 Maret 2018, ilmuan Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun. Dia dikenal sebagai ahli teori fisika yang menemukan lubang hitam dan relativitas.

Selama hidupnya, Stephen Hawking menderita penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) atau penyakit fatal yang menyerang sel saraf, biasanya hanya mampu bertahan hidup selama 2 hingga 5 tahun setelah timbul gejala.

Hebatnya, Hawking mampu bertahan hidup selama 55 tahun. Dia divonis menderita ALS saat usia masih 21 tahun yang memaksanya duduk di kursi roda hingga napas terakhirnya.

Penyakit ini berawal ketika dia kesulitan mengikat tali sepatu yang membuatnya sadar ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya. Namun dia melanjutkan kuliah di Cambridge dan akhirnya menjadi salah satu fisikawan paling brilian di dunia sejak Albert Einstein.

Hawking meraih puluhan gelar kehormatan dan meraih medali kehormatan Commander of the Order of the British Empire atau CBE dari Ratu Inggris.

Berbicara soal ALS, ada lima pesepak bola yang meninggal dunia karena menderita penyakit serupa seperti Stephen Hawking. Simak di halaman selanjutnya.

 

 

2 dari 6 halaman

Stefano Borgonovo

Stefano Borgonovo sangat dicintai di negaranya. Dia pernah bermain untuk AC Milan, Fiorentina, dan Udinese.

Pada tahun 2008, dia divonis menderita penyakit ALS bersamaan dengan peluncuran Yayasan Stefano Borgonovo. Lima tahun setelahnya, Borgonovo akhirnya meninggal dunia di dusia 49 tahun.

Borgonovo mengawali karirnya bersama Como dan bermain di Milan pada 1986 hingga 1990, saat ia memenangi Piala Eropa. Setelah itu, ia pindah ke Fiorentina selama dua musim, kemudian bermain di Pescara dan Udinese. Ia bermain tiga kali buat timnas Italia.

3 dari 6 halaman

Jimmy Johnstone

Penyakit legendari Celtic, Jimmy Johnstone meninggal dunia pada 13 Maret 2006. Dia meninggal saat usia 61 tahun karena penyakit yang dideritanya, ALS.

Saat kematiannya, Skotlandia penuh duka. Bahkan, supoter Celtic dan Rangers yang punya perselisihan hebat memberikan penghormatan terakhir untuk Johnstone. Mereka menaburkan bunga di luar Celtic Park tepat di hari pemakamannya.

Semasa hidupnya, Johnstone merupakan pemain berkelas dalam sejarah Skotlandia. Dia tercatat memenangkan sembilan gelar Liga Skotlandia dan membantu Celtic memenangkan Piala Eropa pada tahun 1976.

4 dari 6 halaman

Krzysztof Nowak

Nama Krzysztof Nowak akan terus diingat suporter Wolfsburg karena skil individu dan permainan cepatnya. Sayang, waktunya di dunia menghirup udara tak berjalan lama.

Penyakit ALS membuatnya tutup usia saat masih berusia 29 tahun, pada 26 Mei 2005. Penyakitnya itu membuat Nowak mengakhiri karier sebagai pemain bola di Wolfsburg pada 2002.

Di tahun awal menderita penyakitnya itu, dia membuat sebuah yayasan untuk menemukan obat dari penyakit ALS. Gagasannya itu mendapat respons positif dari orang Jerman. Banyak masyarakat setempat yang menyumbangkan uang untuk yayasannya itu.

5 dari 6 halaman

Gianluca Signorini

Bek Italia Gianluca Signorini tutup usia pada 2002 karena penyakil ALS. Mantan kapten Genoa itu meninggal dunia saat usianya masih 42 tahun.

Dia menderita ALS saat menjadi caretaker tim Serie C2, Pisa. Penyakit ini menganggu otak dan menghambat koordinasi gerak tubuhnya.

Akan tetapi, semangat Signorini masih akan terasa di Luigi Ferraris. Selain karena namanya telah terpatri di benak tifosi, keturunan Signorini kembali ada di Genoa. Dia adalah Andrea yang melakukan debut Serie-A bersama I Grifoni pada 17 Mei 2009.

 

6 dari 6 halaman

Mauricio Pena Almada

Legenda sepak bola Meksiko, Mauricio Pena yang pernah bermain untuk Pumas dan Necaxa memutuskan pensiun pada 1991. Dia meninggal pada 31 Agustus 2010 karena penyakit ALS.

Di akhir hayatnya, Pena sempat kesulitan uang untuk mengobati penyakit ALS. Alhasil pada 18 Agustus 2010, dua minggu sebelum kematiannya, para pemain seperti Jorge Campos, Claudio Suarez, David Oteo, Miguel Espana dan Manuel Negrete melakukan pertandingan amal untuk membantu pengobatannya.

Namun usaha mereka gagal, Pena menyerah. Dia pun meninggal sebagai legenda sepak bola Meksiko.