Jakarta - Presiden La Liga, Javier Tebas, mengakui timnya masih kalah dibanding Premier League, dan nyaris dikejar Bundesliga serta Liga Italia Serie A. Dia mengungkapkan beragam cara agar bisa menaikkan citra brand atau merek La Liga di pentas internasional.
Baca Juga
Advertisement
Tak heran jika Tebas ingin memaksimalkan setiap potensi agar bisa meningkatkan level brand La Liga. Satu di antara langkah strategi yang Tebas pilih adalah kampanye menggunakan ragam platform, baik video, foto, media sosial, media konvesnional dan beberapa digital platform lainnya.
Tebas menganggap, level La Liga seharusnya bisa lebih tinggi dari sekarang. Beberapa faktor yang membuatnya optimistis antara lain sumber daya pemain dan klub, jangkauan digital yang semakin luas, penetrasi internet yang masif sampai kemampuan komunikasi menggunakan beragam platform.
"Kami merumuskan beberapa hal sejak tahun 2015. Tak mudah membuat perubahan, tapi setidaknya brand La Liga terus meningkat, dan itu berefek pada seluruh aspek, terutama finansial," sebut Tebas, kepada Bola.com, di sela-sela acara SPORTELAsia 2018, di Hotel Shangri-La, Singapura, Rabu (14/3/2018) malam waktu setempat.
Satu di antara yang menjadi fokus Javier Tebas dan manajemen La Liga adalah pembagian hak siar dan pendapatan atas siaran televisi. Sebelum tahun 2015, hanya Real Madrid dan Barcelona mendapat porsi atau atensi lebih besar dari pemegang hak siar.
Walhasil, dua klub raksasa tersebut mendapat pemasukan sangat tinggi dari hak siar, sementara klub-klub lain tak kebagian kue. Kondisi itulah yang membuat La Liga kalah bersaing dengan Premier League, yang sudah menjual secara 'gelondongan' merek EPL sejak tahun 1992.
Tebas sadar, merek La Liga tak pernah didorong ke level internasional sehingga tak laku di area pemasaran. Kini, Tebas tak ingin La Liga hanya menjual Real Madrid dan Barcelona, melainkan brand 'La Liga' itu sendiri.
Tebas sudah merealisasikan itu sejak dua tahun terakhir, dan hasilnya sudah mulai terlihat. Klub-klub 'kecil' mulai mendapatkan pemasukan dari hak siar yang berasal dari pembagian proporsional dari La Liga.
Pada tahun lalu, Real Madrid dan Barcelona mendapatkan pemasukan hak siar tertinggi. Barcelona mengumpulkan 150 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun, sementara Real Madrid menerima 143 juta euro atau sekitar Rp2,2 triliun.