Liputan6.com, Jakarta - Kapten Juventus, Gianluigi Buffon bisa dikatakan sosok paling disegani di Serie A sampai saat ini. Hal itu wajar jika melihat kiprah dan prestasinya selama 20 tahun lebih berkarier.
Sudah banyak gelar yang disabetnya, baik untuk klub dan Timnas Italia, maupun untuk dirinya sendiri. Di antaranya Piala Dunia 2006, 10 Scudetto bersama Juventus, dan kiper terbaik FIFA 2017.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, meski sudah menginjak usia 40 tahun, ketangguhan Buffon masih belum habis. Ia masih cekatan dalam menghalau peluang-peluang dari para pemain lawan. Terakhir, ia berhasil meloloskan Juventus ke perempat final Liga Champions setelah menyingkirkan Tottenham Hotspur dengan agregat 4-3.
Akan tetapi, penampilan Buffon musim ini, khususnya di Serie A, tidak begitu cemerlang. Faktor fisik plus cedera yang sempat menghantamnya selama dua bulan beberapa waktu lalu membuatnya tidak senantiasa diturunkan. Ia harus berbagi jatah bermain dengan kiper kedua, Wojciech Szczesny.
Akibatnya, Buffon hanya sembilan kali mencatatkan claen sheet dalam 14 penampilan, dan telah kebobolan sembilan gol. Catatan ini masih lebih buruk dibanding Szczesny, yang baru kebobolan enam gol dan telah mencatat 10 clean sheet dalam jumlah penampilan sama.
Dalam urusan mencatatkan clean sheet, Buffon tidak termasuk kiper terbaik musim ini. Lantas siapa? Berikut tiga kiper Serie A dengan clean sheet terbanyak.
Pepe Reina (14)
Kiprah Napoli musim ini berbanding lurus dengan performa penjaga gawang mereka, Pepe Reina. Ya, kiper veteran Spanyol itu tidak kebobolan dalam 14 pertandingan dari 27 penampilan. Catatan ini menjadikannya kiper dengan clean sheet terbanyak musim ini.
Statistik menunjukkan dia hanya kebobolan setiap 128 menit sekali. Jika terus konsisten seperti ini sampai akhir musim, kiper 35 tahun itu berpeluang menyabet gelar kiper terbaik Serie A, mematahkan hegemoni Buffon.
Namun, Napoli harus merelakan Reina di akhir musim. Sebab kontraknya akan habis dan ia tidak bersedia memperpanjang kontrak.
AC Milan hampir dipastikan akan menjadi pelabuhan Reina selanjutnya. Kedua belah pihak dilaporkan sudah mencapai kesepakatan, dan proses transfernya selangkah lagi akan segera rampung. Ia akan segera menjalani tes medis dan detail kontraknya menyusul setelahnya.
Advertisement
Alisson Becker (12)
Kiper paling fenomenal di Serie A musim ini, Alisson Becker layak diincar banyak klub raksasa Eropa. Kehebatannya tidak dibesar-besarkan media, melainkan memang terbukti secara statistik. Dalam 28 penampilan, ia tak kebobolan di 12 pertandingan. Dan sejauh ini, ia baru kebobolan 23 gol.
Alisson belakangan gencar dikaitkan dengan Real Madrid dan Liverpool. Kedua klub tersebut sama-sama siap menggelontorkan dana besar. The Reds bahkan bertekad memecahkan rekor transfer kiper termahal dunia dengan mengajukan penawaran mencapai 70 juta euro atau Rp 1,18 triliun.
Ini adalah musim kedua Alisson membela AS Roma. Di musim pertamanya, kiper nomor satu Timnas Brasil itu hanya menjadi kiper cadangan, di bawah bayang-bayang Wojciech Szczesny. Ia tak sekalipun dimainkan di Serie A musim lalu. Dari catatan tersebut, terlihat jelas penampilan Alisson musim ini meningkat drastis.
“Saya bekerja keras di dalam latihan dan belajar banyak dari kiper hebat seperti Szczesny. Saat tiba di Roma, saya sudah siap menjadi pemain. Tapi sekarang saya siap menjadi pemain sepak bola Italia,” ujar Alisson kepada Sportsweek belum lama ini.
Samir Handanovic (11)
Inter Milan boleh saja terpuruk dalam tiga bulan terakhir. Namun, penampilan kiper Samir Handanovic di bawah mistar gawang tetap patut diapresiasi. Kiper yang sudah lima musim membela I Nerazzuri itu mencatatkan 11 clean sheet dalam 27 penampilan di Serie A musim ini, dan baru kebobolan 21 gol.
Catatan Handanovic ini masih lebih baik dibandingkan kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, yang diincar banyak klub. Kiper 19 tahun itu hanya mencatat 10 clean sheet dalam 27 pertandingan dan sudah kebobolan 30 kali.
Yang menarik, Handanovic mampu menjaga gawangnya tidak robek ketika melawan tim-tim papan atas. Menghadapi Napoli dua kali, serta Juventus di Stadion Allianz, gawangnya tidak kemasukan. Satu-satunya tim papan atas yang berhasil menjebol gawang kiper 33 tahun itu hanya AS Roma. Dalam dua pertemuan, I Giallorossi masing-masing mencetak satu gol (3-1 dan 1-1).
Performa apik Handanovic membuat Inter Milan tidak pernah repot mencari kiper baru. Bahkan pada Desember 2017 lalu, I Nerazzuri menambah kontrak kiper Slovenia itu tiga tahun lagi, yang baru berakhir Juni 2021. (Abul Muamar)
Advertisement