Sukses

Lawan Sampdoria, Inter Milan Diminta Tampil Konsisten

Inter Milan harus mencuri kemenangan demi satu tempat di zona Liga Champions.

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti mengisyaratkan anak-anak asuhnya untuk tampil konsisten saat menghadapi Sampdoria dalam lanjutan Serie A giornata 28, Minggu (18/3/2018). Laga tersebut akan digelar di Stadion Luigi Ferraris, Genoa.

Sampdoria memiliki catatan bagus saat main di kandang. Mereka pernah mengalahkan AC Milan (2-0) dan bahkan Juventus (3-2). Secara keseluruhan, mereka mengumpulkan 32 poin dari 14 pertandingan dan mencetak 19 gol.

“Sampdoria itu tim kuat dan memiliki kualitas. Mereka memainkan gaya sepakbola modern dan memiliki pelatih yang hebat. Mereka sangat jarang kehilangan poin di kandang,” ujar Spalletti saat sesi konferensi pers, seperti dilansir Football Italia.

Meski demikian, Inter Milan mau tak mau tetap harus mampu mencuri kemenangan demi satu tempat di zona Liga Champions. Apalagi, saat ini mereka berada di peringkat lima klasemen dengan 52 poin, tertinggal satu angka dari Lazio di atas mereka.

Kendati masih memiliki satu pertandingan tersisa, mereka tetap berat untuk menyalip ke atas karena lawan yang belum mereka hadapi adalah AC Milan.

“Kami harus menemukan kekuatan untuk memainkan 11 laga dengan level tertentu. Tidak baik kalau kami main bagus di satu pertandingan, tapi tampil jelek di dua pertandingan berikutnya. Kami tidak boleh melakukan kesalahan. Motivasi menjadi hal mutlak sampai akhir musim,” terang pelatih Inter Milan itu.

2 dari 3 halaman

Kalah Kualitas

Pekan lalu, Spalletti menyebut Inter Milan kalah kualitas dibanding Napoli. Hal itu disampaikannya usai timnya menahan imbang I Partenopei 0-0 di Giuseppe Meazza. Pelatih berkepala plontos itu geram melihat penampilan para pemainnya yang angin-anginan.

“Saya masih belum mampu menjelaskan kenapa kami tidak bisa selalu tampil dengan cara seperti yang kami lakukan ketika menghadapi Napoli, Juventus, atau Roma. Di beberapa pertandingan lain, bahkan walau meraih hasil positif, kami tetap bermain di bawah kapabilitas kami,” ujar Spalletti.

“Saya masih menjaga pendapat saya soal perbedaan kualitas dengan Napoli dalam satu hal detail: betapa sering mereka merebut bola kembali dan betapa sering kami memberikannya kepada mereka. Mereka mengoper bola secara konstan, kami mengoper bola lebih sedikit dan lebih lamban,” jelas mantan pelatih AS Roma itu.

Spalletti bermaksud membandingkan kualitas Inter Milan dengan Napoli sebagai pelecut semangat para pemainnya. Ia tak peduli terhadap interpretasi yang dibuat orang-orang atas ucapannya.

“Napoli punya karakter bagus karena mereka bermain dengan cara yang sama, baik di kandang maupun tandang, dan selalu mencetak gol melawan semua tim kecuali kami. Menafsirkan komentar saya soal Napoli itu masalah Anda,” kata Spalletti.

3 dari 3 halaman

Bela Perisic

Pada kesempatan itu, Spalletti juga membela winger Ivan Perisic yang belakangan mengalami penurunan performa. Dalam 11 penampilan terakhir, pemain Kroasia itu tidak pernah lagi memberi kontribusi, baik assist maupun gol. Spalletti punya pendapat sebaliknya soal penggawanya itu.

“Saya tidak berpikir bahwa penampilannya berubah. Perisic berlatih menembak sendirian kemarin dan Anda bisa lihat kemampuan yang dia miliki. Sudah jelas, dia mampu memberikan segalanya di setiap laga. Dia luar biasa, tidak semua orang bisa melakukan itu,” katanya.

“Memang ada masa-masa di mana pemain tidak mampu menunjukkan kualitas mereka dalam banyak pertandingan. Saya sendiri selalu senang melatih pemain seperti Perisic,” imbuh Spalletti. (Abul Muamar)