Sukses

MotoGP: Rossi Merasa Tak Perlu Buktikan Kemampuan

Usia Rossi yang telah menginjak 39 tahun sempat dianggap sulit bersaing di MotoGP.

Liputan6.com, Losail - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, setidaknya berhasil membungkam mulut para pengkritik saat meraih podium ketiga pada balapan seri perdana MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (18/3/2018). Rossi tampil mengesankan sepanjang balapan.

Pembalap asal Italia ini sempat menjadi bahan cibiran ketika memutuskan melanjutkan kariernya di MotoGP. Rossi menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2020 bersama Yamaha.

Masalah usia menjadi faktor penyebab mengapa sebagian penikmat MotoGP melontarkan pandangan miring terhadap Rossi. Tapi, rider berjulukan The Doctor menjawab dengan torehan membanggakan di Sirkuit Losail.

Setidaknya, Rossi kembali membuktikan bahwa usia tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur pencapaian prestasi. Pembalap berusia 39 tahun itu sadar yang terpenting di ajang MotoGP adalah hasil di lintasan.

"Sepuluh tahun yang lalu saya peduli tentang hal-hal ini (usia), tetapi sekarang tidak lagi. Saya tidak berlomba untuk membuktikan kepada seseorang bahwa saya belum terlalu tua," ungkap Rossi seperti dikutip dari GPOne, Selasa (20/3/2018).

2 dari 3 halaman

Ubah Gaya Balap

"Saya melakukannya untuk membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya mampu. Saya sangat sadar bahwa yang terpenting dalam olahraga adalah hasilnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Rossi sendiri saat ini sedang mencoba untuk mengubah gaya balapnya. Hal ini dilakukannya lantaran banyak pembalap muda yang memiliki karakter hebat.

3 dari 3 halaman

Tergantung Bakat

"Anda harus beradaptasi dan saya bisa melakukan itu. Saya tahu apa yang dibutuhkan dan kemudian saya mempraktekkannya. Saya pikir itu tergantung pada bakat," katanya.

"Masalah terbesar adalah bertahan dalam kondisi fisik yang baik dan jika saya berlatih keras, jauh lebih banyak daripada yang saya lakukan di masa lalu, saya bisa melakukannya. Saya percaya bahwa saya bisa kompetitif sampai akhir," terang Rossi. (David Permana)