Sukses

Latihan Fisik Berat Pembalap MotoGP demi Berat Badan Turun

Pembalap MotoGP tim Pramac Ducati, Danilo Petrucci jadi pusat perhatian.

Liputan6.com, Roma - Pembalap MotoGP tim Alma Pramac Racing, Danilo Petrucci, belakangan ini menjadi pusat perhatian. Petrucci mampu menurunkan berat badannya sebanyak 8 kilogram.

Hal itu tidak lain demi lebih mudah mengendalikan motor Ducati Desmosedici GP18 miliknya. Sebagai salah satu rider tertinggi dan terberat di MotoGP, Petrucci tentu harus mencari siasat agar cocok dengan karakter motornya.

Petrucci mengaku menurunkan berat badan bukan tugas mudah, dirinya harus menjalani serangkaian latihan fisik yang lebih keras dan intensif, begitu pula diet ketat. Tak hanya dilakukan selama musim dingin, latihan macam ini pun harus dilakukan sepanjang musim, yang uniknya hanya 'berguna' untuk tiga hari selama pekan balap.

"Tampaknya kami takkan punya rehat musim panas tahun ini. Kami, para rider Ducati harus menghadiri World Ducati Week (20-22 Juli) sepekan setelah balapan di Sachsenring. Tadinya saya pikir saya bisa liburan, tapi mustahil karena saya juga harus tetap latihan agar mengakhiri musim ini dengan baik," kisah Petrucci kepada Motorsport Total.

Rider 27 tahun ini pun mengungkapkan dilema yang harus ia hadapi dalam latihan fisik ini. "Hal terberat adalah kami berlatih setiap hari, setiap pekan, tapi tak bisa mengendarai motor (MotoGP). Rasanya seperti pesepakbola yang berlatih keras tapi hanya bisa bermain pada hari Minggu. Inilah alasan kami selalu agak cemas soal persiapan fisik," tuturnya.

Hal ini tak terlepas dari aturan MotoGP yang membatasi penggunaan motor, yang hanya boleh digunakan selama pekan balap dan uji coba, hingga pembalap hanya punya sedikit waktu berkendara selama setahun penuh. Inilah yang dianggap Petrux tak sebanding dengan latihan fisik yang begitu keras.

"Saya rasa bagian tersulit adalah Anda tak bisa mengendarai motor Anda. Selama berkarir di MotoGP, paling-paling Anda berkendara hanya 3-4% dari waktu yang Anda punya. Ini cukup aneh 'kan? Meski begitu, 45 menit balapan pada hari Minggu menghadirkan perasaan terbaik di dunia dan membayar tuntas semua kerja keras kami," terang rider Italia ini.

Sumber: Bola.net