Sukses

Posisi Pelatih Arema FC Digoyang Usai Kalah dari Persija?

Joko Susilo dalam tekanan usai Arema FC kalah dari Persija Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Arema FC belum mampu meraih kemenangan dalam dua pertandingan awal Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Terkini, tim berjuluk Singo Edan tersebut diterkam Persija Jakarta dengan skor 1-3.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Arema FC sempat memiliki kans untuk menang tatkala Ahmet Atayew berhasil membalas gol Persija yang dicetak oleh Marko Simic. Namun di babak kedua, konsentrasi Singo Edan buyar setelah dua kali kebobolan.

Arema FC hanya mampu meraih satu poin hingga pekan kedua. Saat menjamu Mitra Kukar di kandang, Singo Edan ditahan imbang 2-2.

Joko Susilo mengakui sedang berada dalam tekanan. Apalagi, suporter Arema FC, Aremania, menginginkan Singo Edan untuk kembali mengaum setelah terpuruk di musim lalu.

“Itu luar biasa tekanan kepada saya, sebelum kompetisi. Saat turnamen, apalagi saat begini. Ini tuntutan dari suporter Arema, menginginkan kita terbaik. Kita berusaha keras, memang saya harus bekerja keras lagi. Hasil ini saya harus tanggung jawab. Ini wajar tekanan. Jadi di saat membangun ini tidak maksimal,” ujar pelatih yang karib dipanggil Gethuk ini selepas pertandingan.

 

2 dari 3 halaman

Konsentrasi Pecah

Kebobolan dua gol dari Persija di babak pertama meruntuhkan mental Arema FC. Padahal di paruh pertama, Singo Edan mendominasi jalannya pertandingan.

“Di babak kedua kami bermain sedikit kurang taktis. Lebih individu. Tim tidak efisien. Lini belakang, gol bola-bola crossing sama seperti lawan Mitra Kukar. Sebetulnya ini sudah kami antisipsi, tapi malam ini belum bisa maksimal,” tuturnya.

“Selamat untuk Persija. Kami sudah berusaha, tapi dua gol dari bola mati. Kita harus akui kekalahan,” imbuh Gethuk

3 dari 3 halaman

Umpan Langsung ke Depan

Gethuk sengaja menerapkan permainan bola-bola panjang langsung ke pertahanan Persija. Ini merupakan taktik dan strategi yang memang telah dipersiapkan timnya untuk mengahadapi tuan rumah.

“Kami inginkan build up permainan. Kami mengerti situasi pemain. Jadi memaksa bola ke depan. Beberapa kali kami harus teriak-teriak. Kita harus perbaiki. Semoga di pertandingan melawan Borneo kekurangan kami teratasi,” ujar Gethuk.