Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan 3-1 PSMS Medan atas Persija Jakarta, Jumat (6/4/2018), sedikit tercoreng. Pasalnya, tim tamu mengeluhkan matinya air kamar mandi di Stadion Teladan, Medan.
Peristiwa kecil ini membuat Persija melayangkan keberatannya kepada PSMS. Bahkan, tim berjuluk Macan Kemayoran itu terpaksa harus mandi dengan air mineral berkemasan selepas pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Matinya air kamar mandi di Teladan bukan suatu yang disengaja. Pihak PSMS mengklaim, pipa air yang bocor luput dari perhatian panpel tuan rumah.
"Secara keseluruhan kami minta maaf kepada Persija. Ini kesalahan bukan disengaja, tapi karena pipa air (Teladan) bocor," ujar Media Officer PSMS, Bobby Septia.
"Ke depannya ini akan diperbaiki dan semoga tidak terulang lagi," katanya menambahkan.
Protes Persija
Persija kecewa dengan tidak berfungsinya air kamar mandi Teladan. Peristiwa ini membuat para pemain Macan Kemayoran terpaksa membilas tubuh dengan air minuman kemasan.
Kecerobohan pihak tuan rumah membuat konferensi pers setelah pertandingan sedikit terlambat. Persija lantas menyesalkan kelalaian panpel PSMS.
"Mewakili manajemen menyatakan menyesalkan sambutan tuan rumah ketika kami harus mandi pasca pertandingan. Tapi, air semua mati membuat tertunda untuk konferensi pers, tertahan di kamar mandi karena air mati. Ini memalukan selevel Liga 1 karena pemain Persija harus mandi dengan air mineral," tutur Media Officer Persija, Eko Romeo Yudiono.
Advertisement
Dalih Persija
Persija mengaku hilang konsentrasi setelah PSMS mampu mengembalikkan kedudukan. Mulanya, Macan Kemayoran sempat unggul lebih dulu sebelum ditekuk balik tuan rumah.
"Babak pertama kita main bagus dan bisa cetak gol. Kita bisa membuat satu gol tapi dianulir. Kita juga punya peluang untuk cetak gol lebih. Sayangnya di menit-menit akhir babak pertama, para pemain kehilangan konsentrasi, sehingga PSMS bisa cetak dua gol," imbuh pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco.