Sukses

Jadi Algojo Penalti Real Madrid, Jantung Ronaldo Berdetak Kencang

Gol Ronaldo di menit ke-98 membuat Real Madrid lolos ke semifinal Liga Champions.

Liputan6.com, Madrid - Cristiano Ronaldo menjadi penentu langkah Real Madrid ke semifinal Liga Champions musim ini. Jantungnya berdetak kencang ketika mencetak gol di menit ke-98.

Bermain di Santiago Bernabeu, Rabu (11/4/2018) atau Kamis dini hari WIB pada leg kedua perempat final Liga Champions, Real Madrid punya keunggulan agregat 3-0.

Namun demikian, Juventus berhasil mencetak gol cepat di menit kedua melalui tandukan Mario Mandzukic. Eks striker Bayern Munchen itu mencetak gol kedua ke gawang Real Madrid pada menit ke-37.

Agregat menjadi imbang 3-3 pada menit ke-60, setelah Blaise Matuidi memanfaatkan ketidaksempurnaan tangkapan kiper Los Blancos, Keylor Navas.

Untungnya, Real Madrid bisa mencetak satu gol pada menit ke-92, Lucas Vazquez dijatuhkan di kotak penalti. Para pemain Juventus pun sempat melakukan protes keras yang membuat Gianluigi Buffon mendapat kartu merah.

"Saya tidak mengerti alasan pemain Juventus melakukan protes. Jelas-jelas Lucas dijatuhkan dari belakang. Lagi pula, jika mereka tidak dijatuhkan hukuman penalti, itu akan menjadi gol untuk Real Madrid," kata Ronaldo, dikutip dari Football Espana.

 

 

2 dari 3 halaman

Jantung Ronaldo Berdetak Kencang

Keputusan wasit Michael Olivier memberikan hadiah penalti untuk Real Madrid membuat para pemain Juventus melakukan protes keras. Pertandingan sempat terhenti selama lima menit.

Ronaldo baru bisa mengeksekusi penalti pada menit ke-98. Di saat ini, jantung pemain berusia 33 tahun itu berdetak sangat kencang, berbeda dari biasanya.

"Mencetak gol di menit ke-98? Jantung saya rasanya berdetak lebih cepat, tapi saya mencoba menenangkan diri. Sebab, saya tahu tendangan ini akan menentukan hasil pertandingan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Semifinal

Gol Ronaldo sangat berarti meski Real Madrid kalah 1-3 di Santiago Bernabeu. Namun, golnya itu memastikan Real Madrid melangkah ke semifinal Liga Champions dengan keunggulan agregat 4-3.

"Semifinal, apa pun bisa terjadi. Kami tidak bermain bagus, tapi laga ini menjadi pelajaran bagi kami, Juventus dan Buffon melakukan pekerjaan yang sangat bagus," ujarnya mengakhiri.