Liputan6.com, Jakarta - Massimiliano Allegri bakal mengevaluasi masa depannya di Juventus sebagai buntut kekalahan menyakitkan dari Real Madrid di babak perempat final Liga Champions. Padahal, arsitek berusia 50 tahun tersebut masih memiliki kontrak hingga 2020.
Juventus tersingkir dari Liga Champions setelah kalah 3-4 secara agregat dari Madrid. Tim berjuluk Bianconeri itu takluk 0-3 di leg pertama, tapi mampu menang 3-1 pada pertemuan kedua.
Advertisement
Baca Juga
Saat kalah 0-3 dari Madrid di leg pertama, posisi Allegri mulai digoyang. Berbagai pihak, termasuk pendukung, menuntut manajemen Juventus untuk mencopot mantan pelatih AC Milan tersebut di akhir musim.
"Saya memiliki kontrak dengan Juventus dan saya akan berbicara dengan klub. Yang paling penting adalah mengatasi masa sulit ini," ujar Allegri dinukil dari Marca.
Allegri telah menanangi Juventus sejak 2014 lalu. Di tangannya, Bianconeri mampu dua kali melaju hingga ke babak final Liga Champions pada 2015 dan 2017.
Tersingkir Secara Dramatis
Juventus hampir mampu memaksa Madrid untuk menyelesaikan pertandingan lewat babak perpanjangan waktu setelah unggul 3-0 hingga menit ke-90. Namun, petaka hadir saat masa injury time.
Wasit Michael Oliver menganggap bahwa Medhia Benatia melakukan pelanggaran terhadap Lucas Vazquez di depan mulut gawang Juventus. Peristiwa itu berbuah penalti dan Cristiano Ronaldo mengirim Juventus pulang ke Italia dengan tertunduk lesu.
"Saya mengatakan kepada kapten Madrid, Sergio Ramos, bahwa penalti itu abu-abu dan lelucon," kata Allegri.
Advertisement
Hampir Lolos
Allegri menyebut Gianlugi Buffon dan kawan-kawan layak mendapatkan kesempatan untuk mengakhiri pertandingan lewat babak extra time. Tapi, wasit Olivier menguburkan upaya Juventus.
"Melawan Madrid, kami layak setidaknya perpanjangan waktu dan kami memiliki kesempatan bagus untuk lolos ke semifinal," imbuh Allegri.