Liputan6.com, Madrid - Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane marah dengan tuduhan bahwa timnya telah 'merampok' Juventus di babak perempat final Liga Champions.
Sang juara bertahan melaju fase empat besar secara dramatis. Penalti Cristiano Ronaldo pada injury time mengunci kemenangan agregat 4-3 atas Juventus yang sebelumnya sempat unggul 3-0 di Santiago Bernabeu.
Â
Advertisement
Baca Juga
Banyak pihak yang menuding, Real Madrid lolos ke semifinal karena bantuan wasit. Madrid mendapatkan hadiah penalti di injury time setelah Mehdi Benatia divonis mendorong Lucas Vazquez dari belakang.
Para pemain Juventus memprotes Michael Oliver untuk penalti yang meragukan itu. Namun wasit Inggris tersebut tetap pada keputusannya. Dia bahkan mengkartu merah kiper dan kapten Gianluigi Buffon yang dinilainya protes berlebihan.
Real Madrid pun dianggap "merampok" kemenangan Juventus oleh media di Spanyol dan Italia. Tuduhan tersebut rupanya membuat Zidane marah.
"Setiap orang berhak memiliki pendapat apakah itu penalti atau tidak. Tapi ada orang di luar sana yang berbicara kalau itu merupakan perampokan ... Saya marah dengan itu," kata Zidane di situs resmi klub.
"Kami tidak bisa mengubahnya, tapi itu hanya apa yang saya pikirkan. Saya akan membela para pemain saya karena mereka tampil luar biasa dan tidak diragukan bahwa kami pantas untuk melaju. Orang-orang berhak atas pendapat mereka, tetapi kami melakukannya dengan sangat baik dan lolos ke semifinal.
"Memalukan membicarakannya sebagai perampokan. Saya kecewa dengan apa yang dibicarakan. Anda bisa berbicara apakah itu penalti atau tidak. Saya percaya itu penalti, sementara yang lain berpikir itu bukan. Tapi ketika Anda berbicara kalau ini perampokan... yang benar saja! Saya tidak percaya orang-orang mengatakan itu. Kami hanya fokus dengan latihan dan menjadi siap."
Sumber: bola.net