Liputan6.com, Malang - Manajemen Arema FC meminta maaf atas kericuhan yangb terjadi di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018) malam WIB. Pertandingan itu terhenti di menit ke-90+2.
Dalam laga tersebut, suporter Arema, Aremania turun ke lapangan. Mereka kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Jawa Tengah, Handri Kristanto.
Advertisement
Baca Juga
Aremania kesal setelah penyerang Singo Edan, Dedik Setiawan mendapat kartu merah. Puncaknya, suporter Arema pun masuk ke lapangan, mengejar Handri.
Situasi pun semakin memanas. Pihak kepolisian harus melepaskan tembakan gas air mata untuk meminimalisasi aksi anarkis suporter. Ratusan Aremania pun terluka akibat terkena tembakan gas air mata.
Bahkan, pelatih Persib, Mario Gomez mengalami luka di bagian keningnya. Dia diduga terkena lemparan yang diarahkan suporter Arema.
Minta Maaf
Seperti dilansir Ongisnade, manajemen Arema FC yang diwakili media officer, Sudarmaji meminta maaf atas insiden tersebut.
"Kami minta maaf karena sebenarnya kami tak ingin ini terjadi, minta maaf ke Aremania karena jatuh banyak korban. Ini situasi yang tak diinginkan, sekali lagi kami minta maaf ke Aremania," ucapnya.
Pertandingan antara Arema FC kontra Persib sendiri berakhir imbang 2-2. Dua gol Arema dicetak oleh Thiago Furtuoso dan Balsa Bozovic. Sementara, dua gol Persib dicetak Ezhechiel N Douassel.
Advertisement
Dirikan Posko
Banyaknya Aremania yang menjadi korban gas air mata membuat manajemen Arema membuat posko kesehatan. Posko akan dibuka di dua tempat yaitu stadion Kanjuruhan dan kantor Arema FC yang ada di Jalan Mayjen Panjaitan.
"Iya mulai besok (hari ini), kita akan lakukan langkah cepat kami akan buka posko korban Aremania, manajemen respek kepada Aremania," ujar Sudarmaji.