Sukses

Liga Champions: Munchen Berambisi Gagalkan Hattrick Real Madrid

Bayern Munchen akan menghadapi Real Madrid di babak semifinal Liga Champions musim ini.

Liputan6.com, Jakarta Petinggi Bayern Munchen, Karl Heinz Rummenigge, sangat percaya diri jelang leg pertama semifinal Liga Champions 2018. Padahal timnya akan bertemu raksasa La Liga, Real Madrid yang tengah berambisi mencetak hattrick juara turnamen elite antarklub Eropa tersebut. 

Mengadang Los Blancos tentu bukan perkara mudah. Namun Rummenigge percaya kalau Bayern Munchen merupakan satu-satunya tim yang mampu melumpuhkan Los Blancos. Apalagi pada leg pertama, duel akan berlangsung di Allianz Arena, 26 April mendatang. 

"Mengalahkan Real Madrid, kami butuh memenangkan dua pertandingan yang ada. Namun bila ada tim yang bisa melakukannya, itu adalah kami," kata Rummenigge dilansir Marca. 

"Tim kami punya kualitas individu yang besar sekali dan Jupp (Heynckes) telah menyusun potongan-potongan puzzle dengan cara yang luar biasa," ujar Rummenigge menambahkan. 

Bayern melaju ke babak semifinal setelah menyingkirkan wakil Spanyol lainnya, Sevilla. Di leg pertama babak perempat final, Bayern Munchen menang 2-1 atas lawannya. Sedangkan saat tampil di kandang sendiri pada leg kedua, Bayern Munchen ditahan imbang 0-0.

Sementara Real Madrid justru nyaris terjungkal meski di leg pertama sukses menggunduli Juventus 3-0. Meski akhirnya kalah 1-3 pada leg kedua yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan masih bisa lolos dengan agregat 4-3. 

"Tidak ada rasa iri atau egois, hanya semangat tim yang hebat," ujar Rummenigge.

 

 

2 dari 2 halaman

Semangat Muller

Semangat yang sama juga ditunjukkan oleh striker Bayern Munchen, Thomas Muller. Rasa percaya diri Muller meningkat setelah mencetak hattrick saat melawan Bayer Leverkusen pada semifinal DFB Pokal. Dalam duel ini, Bayern Munchen menang dengan skor 6-2.  

"Rasa lapar kami sekarang lebih besar," kata Muller.

"Terlepas dari liga dan dukungan fans yang melihat laga ini, kami belum memenangkan apapun. Itu seperti iklan sepak bola Jerman," beber Muller.Â