Sukses

Chelsea di Pusaran Eusebio Francesco dan Maurizio Sarri

Masa depan Antonio Conte bersama Chelsea bakal terjawab di akhir musim.

Liputan6.com, Jakarta - Masa depan Antonio Conte di Chelsea terus digoyang. Performa menukik Eden Hazard dan kawan-kawan di musim ini menjadi pemicunya.

Hingga pekan ke-34 Liga Inggris, Chelsea terseok-seok di luar zona Liga Champions. Tim berjuluk The Blues tersebut hanya bercokol di peringkat kelima dengan 63 angka, tertinggal lima poin dari Tottenham Hotspur yang berada satu strip di atasnya.

Mengingat status juara yang diemban, pencapaian ini merupakan hasil yang buruk untuk Chelsea. Conte menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas jebloknya perjuangan The Blues di musim ini.

Football Italia melaporkan, Chelsea tengah menimang dua nama yang layak untuk menggantikan Conte pada musim depan. Salah satu yang muncul ke permukaan ialah sosok pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco.

Di bawah Francesco, AS Roma begitu gemilang di Liga Champions. Tapi, Edin Dzeko dan kawan-kawan justru tidak terlalu mengesankan di kompetisi lokal.

2 dari 3 halaman

Maurizio Sarri

Menurut Daily Telegraph, pemilik Chelsea, Roman Abramovich juga melirik pelatih Napoli, Maurizio Sarri sebagai kandidat pengganti Conte. Sarri konsisten membawa Napoli di papan atas klasemen Liga Italia selama tiga musim belakangan.

Sejak ditangani Sarri, Napoli tidak pernah terlempar dari tiga besar klasemen sejak musim 2015/2016. Bahkan di musim ini, Napoli terus membayangi sang peringkat pertama, Juventus dengan selisih hanya empat poin.

Meski begitu, prestasi Sarri tidak mencolok di kompetisi Eropa. Bermain di Liga Champions selama dua musim terakhir, pencapaian terbaik Napoli hanya sebatas lolos ke babak perdelapan final.

3 dari 3 halaman

Eusebio Di Francesco

Kontrak Conte bersama Chelsea baru akan berakhir pada 2019. Namun, kemungkinan gagalnya The Blues lolos ke Liga Champions pada musim depan, membuat masa depannya terancam.

Sosok Francesco sepertinya memiliki kans paling besar untuk mengambil alih tongkat kepemimpinan Conte. Lolosnya AS Roma ke babak semifinal Liga Champions musim ini menjadi pembuktian tangan dinginnya.