Liputan6.com, Jakarta Kepolisian menyatakan peluang Arema FC untuk tetap berkandang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada sisa laga di Liga 1 musim 2018 masih ada. Polisi masih memungkinkan klub berlogo Singa ini kembali mendapat izin untuk kembali menggelar laga di stadion tersebut.
"Semua masih ada peluang," ujar Wakapolres Malang, Kompol Deky Hermansyah. "Kita berdoa saja. Semua harus berjalan dengan baik, demi Arema FC dan demi kita semua," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Deky tak memungkiri bahwa insiden kericuhan suporter pada akhir pekan lalu berpengaruh pada masa depan Arema FC di Kanjuruhan. Kericuhan ini, ia mengisyaratkan, berpengaruh pada proses perizinan dari kepolisian.
"Kami akan melihat dulu. Semua akan jadi pertimbangan," tutur Deky.
Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan suporter pada laga antara Arema FC kontra Persib Bandung, Minggu (15/04) tersebut. Tak kurang dari 214 orang menjadi korban kericuhan ini, beberapa di antara mereka adalah aparat kepolisian.
Kericuhan
Kericuhan ini bermula dari merangseknya suporter ke lapangan pada laga tersebut. Pihak keamanan kemudian berusaha menghalau suporter tersebut kembali ke tribun.
Insiden ini sempat memantik sejumlah spekulasi. Salah satu spekulasi yang beredar adalah Arema akan sulit mendapat izin untuk kembali menggelar pertandingan di Kanjuruhan.
Advertisement
Penanganan Korban
Sementara itu, Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Arema FC mengaku masih belum bisa berandai-andai jika Arema tak mendapat izin untuk kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan. Mereka mengaku saat ini masih memprioritaskan hal lain.
"Saat ini, fokus kami masih pada penanganan korban yang ada," tandas Ketua Panpel Abdul Haris, beberapa waktu lalu.