Sukses

Piala Thomas 2018: Firman Abdul Kholik Harus Siap Mental Jadi Pemain Penentu

Tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik, diminta siap secara mental andai harus menjadi pemain penentu pada Piala Thomas 2018.

Jakarta Tunggal putra Indonesia, Firman Abdul Kholik, diminta siap secara mental andai harus menjadi pemain penentu pada Piala Thomas 2018. Sebenarnya, peran tersebut pernah diemban Firman pada final Kejuaraan Beregu Asia Bulu Tangkis 2018, di Malaysia, 10 Februari lalu.

Saat itu, Indonesia berhadapan dengan Korea pada laga puncak. Persaingan harus diteruskan hingga laga kelima setelah kedua tim berbagi skor 2-2.

Pada laga penentuan, Indonesia menurunkan Firman untuk menghadapi Lee Dong-keun. Tak sedikit yang meragukan Firman mampu melakoni peran krusial tersebut. Namun, Firman mampu menjawab keraguan dengan memetik kemenangan dalam laga alot selama 84 menit. Gelar juara pun menjadi milik Indonesia.

Pelatih tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra, berharap Firman siap jika skenario tersebut terulang lagi. 

"Firman kan jadi penentu saat di Alor Setar. Itu ujian bagi dia. Momen seperti itu bisa terulang lagi. Kami mencoba meyakinkan bahwa posisi dia juga menentukan," kata Hendry, dalam perbincangan dengan Bola.com, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/5/2018). 

Posisi tunggal pertama Indonesia di Piala Thomas akan ditempati Anthony Sinisuka Ginting, sedangkan Jonatan Christie menjadi tunggal kedua. Pada posisi tunggal ketiga, Indonesia punya dua opsi, yaitu Ihsan Maulana Mustofa dan Firman.

Secara umum, performa keduanya tak sestabil Anthony dan Jonatan. Bahkan, dalam beberapa turnamen Ihsan kalah di babak-babak awal turnamen. Firman juga belum menunjukkan tajinya. 

"Jujur pada Kejuaraan Asia, Firman sedikit diremehken. Tapi, dia bisa jadi penentu. Tuhan membuat mata kami terbuka. Jadi kali ini kami lebih siapkan lagi. Secara teknis dia oke. Yang penting mental. Setelah dia kembali dari Selandia Baru Terbuka, masih ada waktu 10 hari. Kami akan gembleng terus. Dia harus siap," ujar Hendry.

Saat tim Indonesia untuk Piala Thomas 2018 diumumkan, ada yang mempertanyakan keputusan PBSI yang tak memanggil pemain di luar pelatnas, terutama Tommy Sugiarto. PBSI tetap memilih Ihsan dan Firman. Terkait keputusan itu, Hendry tak mau berkomentar. 

"Kalau itu ranah Susy Susanti (Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI). Kalau saya fokus menyiapkan pemain saja," kata Hendry. 

Pada perhelatan Piala Thomas 2018, Indonesia tergabung di Grup B bersama Korea, Kanada, dan Thailand. Di atas kertas, Korea merupakan lawan terberat Indonesia di fase grup.