Sukses

Film Pemuda Indonesia Bekerja di Manchester City Segera Digarap

Sebelumnya, buku berjudul Pemburu di Manchester Biru adalah kisah Hanif di Manchester City.

Liputan6.com, Jakarta - Sukses Manchester City menjuarai Liga Inggris musim ini jadi momentum untuk mulai memproduksi film Pemburu di Manchester Biru. Film ini diangkat dari buku karangan Hanif Thamrin.

Hanif adalah orang Indonesia yang pernah bekerja di Manchester City. Buku yang ditulis Hanif mengisahkan perjalanan dia hingga akhirnya dapat bekerja di klub berjulukan The Citizens itu.

Cerita tersebut bermula dari Hanif, pemuda asal Payakumbuh, Sumatera Barat, yang merantau ke London, Inggris. Dia hendak menyelesaikan pendidikan S2 di London.

Tapi, selama di Inggris dia menghadapi rintangan dan kesulitan. Hanif mencoba keluar dari zona nyaman dan mengambil kesempatan kedua di Manchester sebelum akhirnya dia mendapat pekerjaan di Manchester City.

"Lewat film Pemburu di Manchester Biru, saya ingin memberitahu anak muda Indonesia bahwa bekerja di klub sepak bola Premier League bukan hanya sekedar impian, tapi bisa diwujudkan," kata Hanif Thamrin, dalam jumpa pers di Oreima Films, Jakarta Selatan.

Aktor Adipati Dolken dipilih untuk memerankan Hanif Thamrin dalam fil Pemburu di Manchester Biru. Selain itu, aktor Ganindra Bimo juga akan terlibat dalam film ini sebagai sahabat Hanif di Manchester.

 

2 dari 3 halaman

Pemeran Utama

"Saya senang sekali dapat memerankan Hanif di film ini. Sepak bola adalah olahraga favorit saya, bahkan saya punya cita-cita ingin menjadi atlet sepak bola," ujar Adipati Dolken.

"Passion saya terhadap sepak bola akan saya wujudkan di dalam film ini, dan semoga dapat menginspirasi anak muda Indonesia yang mempunya mimpi besar dalam mewujudkannya," tambahnya.

Syuting film Pemburu di Manchester Biru baru dimulai akhir Mei nanti. Lokasi syuting film produksi Oreima Films ini berlangsung London dan Manchester.

Rako Prijanto yang akan menyutradarai film Pemburu di Manchester Biru. Hanif ikut terlibat sebagai produser bersama Reza Hidayat.

"Industri film Indonesia semakin maju dan berkembang, kita sebagai penikmat film butuh tontonan yang beragam, karena film sebagai sarana hiburan tentu harus bervariasi," kata Rako Prijanto.

3 dari 3 halaman

Rasa Baru

"Film Pemburu di Manchester Biru memberikan rasa baru ketika kita membutuhkan hal yang berbeda di tengah- tengah keberagaman. Memberikan pembelajaran bagi kita masyarakat yang sudah terbukti pencinta sepak bola," jelasnya.

Sang produser, Reza Hidayat, mengaku terkesan sejak pertama membaca kisah Hanif. Dia berharap film Pemburu di Manchester Biru dapat menginspirasi anak-anak muda Indonesia.

"Kisah ini menginspirasi bagaimana kita sebagai putra Indonesia bisa menjadi bagian dari dunia, dan bekerja di sebuah klub olahraga manapun. Bertemu dengan idola kita setiap hari dan bersorak untuk tim idaman yang kita bela dari kecil," papar Reza Hidayat.