Liputan6.com, Malang - Arema FC Malang menargetkan kemenangan besar atas PSM Makassar agar bisa keluar dari zona merah alias degradasi. Sebab hingga pekan ke-8 Go-Jek Liga 1 2018 bersama BukaLapak, Singo Edan masih terbenam di dasar klasemen sementara.
Laga Arema kontra PSM bakal digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (13/5). "Kami sudah siap, baik teknik, strategi, fisik, maupun mental untuk meraih poin sempurna di kandang," kata pelatih Arema Joko Susilo di Malang seperti dinukil dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Semua pemain siap diturunkan, kecuali Hendro Siswanto karena akumulasi kartu kuning saat menghadapi Persebaya Surabaya pekan lalu di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya,."
Namun demikian, Joko menyadari posisi Arema masih berada di dasar klasemen. Karena itu, dia memotivasi anak asuhnya agar tetap semangat memenangkan pertandingan.
Apalagi, juru taktik PSM Robert Rene Albert merupakan pelatih yang komplet. Tapi, bukan berarti tidak ada kelemahan atau celah yang bisa imanfaatkan Arema untuk mendulang poin penuh.
Jadwal Padat
Menyinggung kondisi fisik pemain, Joko mengaku ada sedikit kendala akibat padatnya jadwal pertandingan di Liga 1 dan Piala Indonesia 2018. "Karena Arema FC bermain tiga kali dalam sepekan ini. Tetapi itu bukan masalah, kami sudah mengantisipasi dengan sebaik-baiknya," ujar pelatih yang akrab disapa Gethuk itu.
Terkait kekuatan PSM, dia mengaku sudah menganalisanya. "Performa tim lawan cukup bagus. Kami berharap pertandingan sesuai dengan harapan, meraih poin sempurna," ucapnya.
Advertisement
Curi Poin
Sementara itu, pelatih PSM Robert Rene Albert bertekad membawa pulang poin ke Makassar. "Kami juga harus mampu mencuri poin penuh dari Arema, meski itu tak mudah dan anak-anak harus mewaspadai Arema FC," ujarnya.
Apalagi, Arema mampu mengandaskan pemuncak klasemen, Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan, beberapa waktu lalu. "Itu artinya, Arema merupakan tim yang kuat sehingga harus diwaspadai," ucapnya.
PSM Makassar tak akan diperkuat empat pemain pilarnya, yakni Steven Paulle, Fauzan Jamal, Hasyim Kipuw, dan Bruce Djite karena berbagai alasan.