Liputan6.com, Jakarta Indonesia Open 2018 siap digulir di Istora Senayan, Jakarta, 3-8 Juli 2018. Meski belakangan ini ada serangkaian teror bom di Tanah Air, Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Wiranto memastikan bahwa perhelatan Indonesia Open 2018 tetap aman.
Indonesia Open 2018 memang baru digelar lebih dari satu bulan ke depan. Namun, ada kekhawatiran bahwa insiden bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo sejak Minggu (13/5/2018) bakal menganggu persiapan panitia pelaksana.
Advertisement
Baca Juga
Terkait hal itu, Wiranto yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) memastikan bahwa persiapan Indonesia Open 2018 tetap berjalan sesuai rencana. Ia juga mengajak masyarakat untuk percaya kepada Polri dan TNI.
"Saat ini kita sedang menghadapi musibah aksi teror, tapi saya tadi sudah sampaikan agar masyarakat tetap tenang. Serahkan keamanan kepada polisi dan TNI untuk terus bekerja dalam menjaga keamanan bangsa ini," kata Wiranto di Fairmont Hotel Jakarta, Senin (13/5/2018).
"Termasuk event ini akan mendapatkan keamanan yang sangat memadai. Jangan sampai hal-hal ini menganggu event yg sudah kita siapkan. Kita menghadapi ancaman dan musuh yang sama. Kita tak boleh menyerah," jelas Wiranto.
Persiapan Keamanan
Di lain pihak, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Achmad Budiharto juga menjelaskan soal keamanan yang sudah disiapkan untuk menjaga kelangsungan Indonesia Open 2018. Ia percaya bahwa aparat keamanan tak memiliki kendala dalam melakukan penjagaan.
"Kita sudah memiliki SOP (Standard Operating Procedure) saat menggelat event-event seperti ini. Meski kini kondisinya sangat berbeda, aparat dari Polri dan TNI tetap bisa menjaga turnamen ini dengan aman, seperti yang dibilang Pak Wiranto," timpal Achmad.
Advertisement
Peningkatan Hadiah
Di sisi lain, ada banyak perubahan yang terdapat di Indonesia Open 2018. Selain peningkatan level dan kuota peserta, total hadiah juga mengalami peningkatan hingga USD 1,25 juta atau sekitar Rp 17 miliar.