Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meminta nama Istora tak diganti. Menurutnya, Istora yang merupakan salah satu venue di kawasan komoleks Gelora Bung Karno mempunyai banyak sejarah.
Saat ini, PPK GBK membutuhkan dukungan sponsor untuk pemeliharaan dan pembiyaan Istora. Dana untuk itu tentunya tidak sedikit. Menpora mengatakan pemeliharaan dapat dilakukan secara profesional tanpa harus mengubah namanya.
Advertisement
Baca Juga
Dia meminta PPK GBK mempertahankan nama Istora bila nantinya mendapat sponsor. Menpora tak mau kehilangan nama Istora yang telah dikenal luar di dunia olahraga.
“Apapun dan siapapun tidak berhak untuk mengubah nama ini karena disini ada pengorbanan, darah dan air mata untuk membangun GBK. Karena itu kita harus bergotongroyong dan bersatu padu mempertahankan nama ini," kata Imam.
Semangat Atlet Indonesia
Lebih lanjut, Imam mengingatkan soal keberadaan Istora yang telah menjadi bagian dari semangat para atlet Indonesia untuk menorehkan prestasi di berbagai ajang yang digelar.
Selain bulutangkis, beberapa cabang olahraga yang bertanding di Istora juga pernah mencatatkan sejarah kala Indonesia Raya membahana di hadapan sekitar 12.000 penonton Istora pada 3 Mei 1985. Ya, itu merupakan pertandingan tinju paling bersejarah di Indonesia.
Kala itu, pukulan straight kiri Ellyas Pical membuat petinju Korea Selatan Chun Ju Do mencium matras dan sabuk juara kelas bantam junior IBF berpindah ke Ellyas Pical dan ia menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia.
"Sudah barang tentu kita ingin GBK terus melahirkan prestasi prestasi hebat berikutnya di tanah air," ujarnya lagi.
Advertisement