Liputan6.com, Le Mans - Isu kembalinya Jorge Lorenzo ke Yamaha usai MotoGP 2018 tengah beredar luas. Pasalnya, kembali ke Yamaha dianggap sebagai satu-satunya cara Lorenzo untuk menyelamatkan kariernya sebagai pembalap MotoGP.
Kemungkinan besar Ducati memang tak akan memperpanjang kontrak Lorenzo yang habis di pengujung MotoGP 2018. Itu karena penampilan Lorenzo tak sesuai dengan ekspektasi Ducati. Padahal, mereka sudah membayar mahal untuk merekrut X-Fuera dari Yamaha.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini Lorenzo menerima upah 12,5 juta euro per musim. Angka itu terbilang normal mengingat statusnya sebagai pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP. Namun, justru performanya bersama Desmosedici tak sesuai dengan besaran gaji yang diterimanya.
Dari 23 balapan yang dijalani sejak MotoGP 2017, tak satupun podium juara yang dipersembahkan pembalap berusia 31 tahun. Itu alasan yang akan membuat Ducati enggan memperpanjang kontraknya. Namun, hal itu juga tak akan jadi akhir karier Lorenzo bersama Ducati.
Satu-satunya jalan bagi Lorenzo untuk kembali ke Yamaha adalah lewat tim satelit. Saat ini, belum ada kepastian siapa yang akan jadi pengganti Tech 3 sebagai tim satelit Yamaha usai musim 2018. Namun, ada kemungkinan bahwa slot itu akan diisi Marc VDS, tim satelit Honda saat ini.
Nantinya, VDS akan tetap membawa Franco Morbidelli yang notabene jebolan VR46 Academy untuk jadi pembalap Yamaha. Lorenzo bisa mengisi slot sebagai rekan setim Morbidelli. Bahkan, ada kemungkinan Yamaha juga akan memberikan satu motor pabrikan untuk tim satelitnya.
Peluang Lorenzo
"Kita akan melihat apakah ia akan berlanjut atau tidak, kita harus menunggu. Jika tim Marc VDS tak melanjutkan kerja sama, ada dua tempat yang kosong. Satu slot diisi pembalap Moto2 yang datang ke MotoGP dengan kontrak hingga tahun depan," ujar petinggi Yamaha, Lin Jarvis, dikutip Tuttomotoriweb.
"Secara resmi, ia belum keluar dari Ducati, tapi kami menunggu dan melihat apa yang terjadi. Empat pekan lalu saya yakin ia akan ke Suzuki, tapi tampaknya ini tak terjadi. Sekarang ia dalam posisi yang sulit. Ia terlahir untuk jadi pembalap pabrikan, jadi pembalap satelit akan sangat berbeda. Apakah bisa di Yamaha? Tentu saja," ia menambahkan.
Ya, satu-satunya tempat bagi Lorenzo jika ingin kembali ke Yamaha adalah menghuni tim satelit. Maklum, Valentino Rossi dan Maverick Vinales sudah meneken kontrak baru yang berdurasi hingga musim 2020.
Â
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin
Â