Sukses

Keputusan Zidane Tinggalkan Real Madrid Menyisakan Tanda Tanya

Zinedine Zidane resmi meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Real Madrid.

Liputan6.com, Jakarta Zinedine Zidane telah resmi mundur sebagai pelatih Real Madrid. Namun sejumlah pertanyan masih belum terjawab di balik keputusan kontroversial mantan pemain timnas Prancis itu. 

Zidane sebenarnya baru saja mempersembahkan trofi Liga Champions bagi Real Madrid usai mengalahkan Liverpool 3-1 di final yang berlangsung di Kiev, Ukraina, Sabtu (26/5/2018) lalu. Ini merupakan trofi si Kuping Besar ketiga yang diberikannya kepada Los Blancos. 

Namun belum genap sepekan, Zidane justru mengeluarkan keputusan mengejutkan. Seperti dilansir AS, Zidane memutuskan mundur sebagai pelatih Real Madrid. Pengumuman ini disampaikan lewat acara jumpa pers yang berlangsung di Valdebebas, Kamis (31/5/2018). 

Hadir dalam acara tersebut, Presiden Real Madrid, Florentino Perez. "Saya tahu ini momen yang aneh bagi orang-orang yang terlibat, tapi ini keputusan yang tepat," kata Zidane. 

"Setelah tiga tahun, perubahan harus dilakukan. Sesuatu yang berbeda, pesan yang berbeda," ujar mantan pemain Juventus tersebut menambahkan. 

Wartawan yang hadir dalam jumpa pers tersebut berusaha mencari tahu alasan di balik keputusan Zidane meninggalkan Real Madrid. Namun dalam berbagai pertanyaan yang dilontarkan, Zidane selalu menekankan kalau Los Blancos butuh perubahan. 

Dia juga membantah bila Cristiano Ronaldo menjadi penyebab dirinya mundur. 

"Tidak," ujar Zidane saat wartawan menanyakan hal itu. 

"Kami bicara mengenai penguatan tim dan perekrutan, tapi bukan itu yang membuat saya pergi. Jika Anda melatih, itu bagian dari pekejaanmu. Saya pikir perubahan ditubuhkan." 

 

2 dari 2 halaman

Menyisakan Teka-Teki

Keputusan mundur menurut Zidane bukan datang tiba-tiba. Namun dia enggan menyebut kapan persisnya dia berpikir kalau sudah saatnya untuk meninggalkan Los Blancos. 

Zidane hanya menyatakan kalau telah bekerja keras, jujur, dan berusaha mempertahankan nilai klub. Menurutnya, para pemain selalu menghormatinya. "Tanpa itu saya tidak mungkin mendapatkan apapun. Keputusanku adalah keputusanku. Itu tidak ada kaitan dengan pemain. Tapi setelah tiga tahun, sulit mempertahankan standar yang tinggi," katanya.   

"Saya terlahir sebagai pemenang dan saya suka kemenangan. Saya tidak suka kalah. Jika saya merasa saya tidak akan menang, berarti perubahan dibutuhkan. Keputusan bukan karena saya ingin mengganti pemain ini dan itu. Saya katakan saya ingin pergi," bebernya. 

"Kapan? Saya tidak akan mengatakannya. Saya akan menyimpannya sendiri."

Saksikan video menarik di bawah ini: