Liputan6.com, Hingga MotoGP Italia 2018 di Sirkuit Mugello, Marc Marquez masih memperlihatkan kebiasaan buruknya. Itu karena pembalap Repsol Honda tersebut sempat membuat senggolan terhadap rider Pramac Racing, Danilo Petrucci.
Di awal balapan MotoGP Italia, Petrucci yang start dari posisi kelima sempat merangsek ke urutan ketiga. Sayang, posisi itu tak mampu dipertahankan lama karena pembalap Pramac Racing itu sempat melebar akibat senggolan yang diberikan Marquez.
Advertisement
Baca Juga
Pada akhirnya, Petrucci gagal masuk dalam barisan pertama. Ia hanya finis di urutan ketujuh. Marquez memiliki nasib lebih buruk. The Baby Alien hanya bisa menyelesaikan balapan dengan finis ke-16 setelah sempat terjatuh lebih dulu.
Terkait dengan senggolan kepada Petrucci, tak ada sanksi yang diberikan Race Direction usai balapan MotoGP Italia. Untuk kesekian kalinya Marquez lolos dari hukuman. Loris Reggiani, mantan pembalap profesional mengingatkan agar Marquez tak merasa superpower.
"Marquez harus mengerti bahwa dirinya tidak mahakuasa. Jika tidak, ia akan selalu terus seperti ini," kata Reggiani yang menghabiskan 10 musim bersama Aprilia sejak Grand Prix 1985-1995, dilansir Tuttomotoriweb.
Sindir Marquez
Aksi Marquez saat itu memang jadi sorotan. Selama ini, Marquez memang dikenal sebagai pembalap yang agresif di lintasan. Saat latihan, ia selalu mencoba untuk melebihi batas hingga sering mencium aspal. Saat balapan, tak jarang ia melakukan manuver yang membahayakan rivalnya.
Seperti yang terjadi pada MotoGP Argentina, setidaknya ada dua insiden di mana pembalap asal Spanyol itu terlihat. Namun, yang paling jadi pusat perhatian adalah senggolan yang membuat Valentino Rossi terjatuh.
"Marc adalah pembalap dengan bakat besar, tapi dalam beberapa kesempatan, seperti di Argentina, ia menunjukkan sikap tak peduli dengan rekan-rekannya di trek. Saya pikir ia harus sedikit lebih menghormati dan tak melakukan seperti yang dilakukan kepada Petrux (Petrucci)," ujar Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti.
Advertisement
Rapor Marquez di Setiap Musim
125cc
2008: 13 balapan, 0 menang, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 63 poin, urutan ke-13
2009: 16 balapan, 0 menang, 1 podium, 2 pole, 1 fastest lap, 94 poin, urutan kedelapan
2010: 17 balapan, 10 menang, 12 podium, 12 pole, 8 fastest lap, 310 poin, juara
Moto2
2011: 15 balapan, 7 menang, 11 podium, 7 pole, 2 fastest lap, 251 poin, runner-up
2012: 17 balapan, 9 menang, 14 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 328 poin, juara
MotoGP
2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole, 11 fastest lap, 334 poin, juara
2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole, 12 fastest lap, 362 poin, juara
2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole, 7 fastest lap, 242 poin, urutan ketiga
2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 398 poin, juara
2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole, 3 fastest lap, 298 poin, juara
2018: 6 balapan, 3 menang, 4 podium, 1 pole, 4 fastest lap, 95 poin, urutan pertama