Sukses

Posisi Djanur di PSMS Tidak Aman?

Manajemen PSMS menggelar evaluasi.

Liputan6.com, Medan Manajemen PSMS Medan mengakhiri kerja sama dengan dua asisten pelatih, M. Yusuf Prasetyo dan Suwanda. Lantas, apakah keputusan itu berpengaruh terhadap nasib pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman?

Performa PSMS Medan di Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak masih belum konsisten. Dari 13 laga, tim berjuluk Ayam Kinantan itu hanya mampu bercokol di peringkat ke-14 dengan 15 poin.

Sebelum libur Idulfitri, PSMS dipermalukan Persib Bandung 0-3 di markas sendiri. Catatan ini membuat posisi Djadjang sempat dikabarkan tidak aman.

Meski begitu, manajemen PSMS masih memercayai Djadjang untuk melanjutkan tongkat kepelatihannya. Keputusan untuk mencopot dua asisten pelatih tidak membuat posisi arsitek yang karib dipanggil Djanur itu turut terancam.

"Kami memang masih memberikan kesempatan kepada Djadjang untuk bisa memperbaiki tim usai lebaran. Namun memang perlu ada perubahan, dan dalam evaluasi memang perlu pergantian asisten," ujar CEO PSMS Medan, Dodi Taher dinukil dari laman resmi Liga 1.

2 dari 3 halaman

Pengganti Asisten Pelatih

Manajemen bergerak cepat untuk mencari tangan kanan Djanur. Suharto AD diplot sebagai asisten pelatih yang baru dibantu pelatih kiper, Sahari Gultom yang tetap dipertahankan manajemen.

Meski begitu, Dodi tidak menutup kemungkinan untuk kembali menggelar evaluasi secara bertahap. Itu bakal terjadi jika PSMS tidak memperlihatkan peningkatkan performa seusai lebaran.

"Kami evaluasi secara bertahap demi kembali menanjaknya performa PSMS," kata Dodi.

3 dari 3 halaman

Coret 1 Pemain

Tidak hanya posisi asisten pelatih, PSMS juga telah memulai perombakan pada komposisi pemain. Bomber asal Namibia, Sadney Urikhob dicoret setelah pekan ke-13 rampung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini