Liputan6.com, Jakarta Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez mendapat teguran keras dari komisi disiplin PSSI. Pria asal Argentina tersebut dianggap melakukan aksi tidak terpuji ketika Persib bertandang ke markas PSMS Medan di Medan, 5 Juni 2018 lalu.
Komdis PSSI menilai tindakan Gomez dengan menendang botol ke arah wasit sebagai bentuk kekecewaan, dinilai mencederai fair play.
Advertisement
Baca Juga
Terkait sanksi tersebut, Gomez membantah sengaja menendang botol mengarah kepada pemimpin pertandingan. Menurutnya, aksi itu hanya dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada anak asuhnya yang dianggap tidak menjalankan intruksi permainan dengan baik.
"Tapi saya tidak mengerti karena saya lakukan itu (tendang botol) bukan pada siapapun, saya ingat kejadian itu ketika kami kehilangan bola di lini tengah, tapi saya lakukan itu bukan pada siapapun."
"Saya tegaskan saya lakukan itu bukan kepada siapapun, tapi saat itu saya sedikit marah kepada pemain saya bukan untuk tim lain, mungkin mereka menilai saya lakukan itu kepada tim lawan," kata pelatih Persib ini.
Kecewa
Gomez mengaku cukup kecewa dengan sanksi ini dan kejadian ini menjadi pengalaman pertamanya selama karier sebagai pelatih kepala tim sepakbola.
"Iya, di dunia ini pertama kali alami ini karena saya hanya ingin pemain menguasai bola dan akhirnya saya lakukan itu. Ini gila, tapi mau bagaimana lagi," katanya.
Advertisement
Sanksi Persib
Sanksi yang diterima Gomez menyusul beberapa hukuman yang sebelumnya didapat Persib. Di antaranya denda Rp 100 juta (flare dan smoke bom laga Persib Vs PS Tira), denda Rp 45 juta (pelemparan botol ke dalam lapang Persib Vs Mitra Kukar).
Kemudian sanksi empat pertandingan Supardi. Serta denda Rp 25 juta untuk asisten pelatih Persib, Fernando Soler.