Sukses

Ladeni Meksiko, Timnas Brasil Kesampingkan Status Unggulan

Timnas Brasil melawan Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Liputan6.com, Samara - Timnas Brasil diunggulkan untuk mengalahkan Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2018 pada Senin (2/7/2018) malam WIB di Samara Arena, Samara, Rusia. Namun, bagi gelandang Selecao, Casemiro, status unggulan bukan jaminan untuk menang.

Casemiro mengambil contoh Jerman, yang tersingkir di penyisihan grup meski berstatus unggulan. Casemiro tidak ingin Timnas Brasil bernasib seperti Jerman di Piala Dunia 2018.

Status unggulan menurut pemain Real Madrid ini tidak memengaruhi apa pun. Casemiro sama sekali tidak berpikir Meksiko akan mudah dikalahkan oleh Timnas Brasil nanti.

"Unggulan ini datang dari Anda (media). Kaus itu tidak akan membuat Anda memenangi pertandingan. Lihat Jerman," ucap Casemiro, seperti dilansir ESPN.

"Dengan semua pemain yang mereka (Jerman) miliki, semua status favorit, mereka masih tersingkir di putaran pertama," ungkap pemain berusia 26 tahun ini.

 

2 dari 3 halaman

Hormati Lawan

Casemiro menegaskan, Timnas Brasil selalu menghormati lawan-lawannya kendati menjadi favorit. Salah satu alasan Selecao diunggulkan yakni karena Meksiko punya catatan buruk melawan tim-tim dari Amerika Latin di Piala Dunia.

Dalam 15 Piala Dunia berbeda sebelum di Rusia, Meksiko hanya mampu sekali saja mengalahkan tim Amerika Selatan. Kala itu Meksiko menaklukkan Ekuador 2-1 pada putaran Piala Dunia 2002.

"Kami santai soal itu (unggulan). Semua pemain kami kelas atas, klub mereka selalu favorit. Jadi kami sudah terbiasa dengan tekanan, favoritisme yang kalian semua bicarakan," terangnya.

"Kami selalu memiliki rasa hormat, ketenangan dan kerendahan hati. Kami harus bermain sepak bola yang baik untuk mengalahkan Meksiko," jelas Casemiro.

3 dari 3 halaman

Mimpi Indah

Di Piala Dunia 2018, Casemiro ingin mewujudkan mimpinya menjadi juara bersama Timnas Brasil. Dia juga tidak merasa kelelahan kendati menjalani musim yang padat bersama Real Madrid selama 2017-2018.

"Saya bermain di final Liga Champions dan saya menang. Itu adalah mimpi. Dan mimpi lainnya bermain di Piala Dunia. Saya pemain paling bahagia di dunia," tutur mantan pemain Porto ini.